BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI PROVINSI JAWA TIMUR

342

BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI PROVINSI JAWA TIMUR

Sejak tanggal 24 Januari - 1 Februari telah terjadi bencana banjir dan tanah longsor di Provinsi Jawa Timur.

Sejak tanggal 24 Januari - 1 Februari telah terjadi bencana banjir dan tanah longsor di Provinsi Jawa Timur dengan rincian sebagai berikut :

  • Tanggal 24 – 26 Januari 2009 telah terjadi banjir di 20 desa pada Kecamatan Bangil, Kraton, Rjoso, Grati dan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Banjir dengan ketinggian air 50 cm – 200 cm mengakibatkan sebanyak 4.221 unit rumah rusak ringan. Jumlah penduduk yang terancam sebanyak 2.017 orang, dengan rincian umur 0 – 5 tahun sebanyak 1.516 orang dan ibu hamil sebanyak 501 orang.
  • Tanggal 30 – 31 Januari 2009 telah terjadi banjir di 18 desa pada Kecamatan Balerejo dan Madiun, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur. Banjir tersebut terjadi karena luapan sungai dari aliran Gunung Wilir dan mengakibatkan sebanyak 18 desa, 1.299 unit rumah, 4 unit tempat ibadah, 18 unit balai desa dan 668 unit sarana air bersih terendam. Jumlah penduduk yang terancam sebanyak 4.897 orang (1.337 KK).
  • Tanggal 30 – 31 Januari 2009 telah terjadi banjir bandang di 5 desa pada Kecamatan Patrang, Panti, Kencong dan Kaliwates, Kabupaten Jember, Provinsi Jaw Timur. Banjir bandang akibat hujan yang deras selama 2 hari tersebut mengakibatkan sebanyak 5 desa, 651 unit rumah, 3 unit tempat ibadah dan 3 unit balai desa terendam.
  • Tanggal 31 Januari – 1 Februari 2009 telah terjadi banjir di Desa Bambe, Cangkir, Suput, Krikilan dan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Banjir tersebut mengakibatkan sebanyak 5 desa dan 354 unit rumah terendam.
  • Tanggal 30 Januari 2009 telah terjadi tanah longsor di Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur. Jumlah penduduk yang terancam sebanyak 4 orang (1 KK).



Kejadian tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia 1 orang di Kabupaten Madiun karena tanah longsor. Korban luka berat sebanyak 2 orang, dengan rincian 1 orang di Kabupaten Madiun karena tanah longsor dan 1 orang di Kabupaten Gresik karena banjir. Korban luka ringan sebanyak 46 orang di Kabupaten Gresik.

Terjadi pengungsian sebanyak 1.473 orang, dengan rincian sebanyak 25 orang di Kabupaten Jember dan 1.448 orang di Kabupaten Gresik. Sarana kesehatan terendam sebanyak 2 unit Polindes di Kabupaten Madiun.

Jajaran kesehatan setempat telah melakukan evakuasi korban, mendirikan Pos Kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan, menyiapkan obat-obatan untuk mengantisipasi kemungkinan timbulknya penyakit akibat bencana, melakukan pemantauan di lokasi bencana.

PPK Regional Jawa Timur telah mengirimkan bantuan ke :

  • Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan : MP-ASI bubur dan biskuit 50 koli.
  • Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun : obat-obatan 5 paket, kaporit 5 phil, PAC 40 kg, desinfektan 38 jirigen, MP-ASI bubur dan biskuit 341 koli, 1 unit tenda Pos Kesehatan dan 1 unit perahu karet lengkap serta simulasi operasional tenda Pos Kesehatan dan perahu karet.
  • Dinas Kesehatan Kabupaten Jember : kaporit 5 phil, PAC 20 kg, desinfektan 40 jirigen, MP-ASI bubur dan biskuit 100 koli, 1 unit perahu karet dan 10 buah velbed serta simulasi operasional perahu karet.


Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan adalah :

  • Melakukan pemantauan evaluasi terhadap penanggulangan bencana terutama dalam pencegahan KLB penyakit menular di lokasi bencana dengan kegiatan surveilans epidemiologi.
  • Pemberian kaporitisasi pada sumur-sumur yang tercemar.
  • Pemberian makanan bagi bayi dan balita.
  • Meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana susulan


Hingga saat ini permasalahan kesehatan masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat. Pemantauan terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, PPK Regional Jawa Timur dan Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.