Sejak bulan Januari hingga saat ini telah terjadi banjir di wilayah Bandung Raya yang meliputi 4 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Bandung, dan Kota Cimahi. Ketinggian air mencapai 50 hingga 250 cm. Adapun jumlah penduduk yang berisiko sebanyak 3.933 KK. Jumlah rumah yang terendam sebanyak 3.464 unit.
Sejak bulan Januari hingga saat ini telah terjadi banjir di wilayah Bandung Raya yang meliputi 4 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Bandung, dan Kota Cimahi. Ketinggian air mencapai 50 hingga 250 cm. Adapun jumlah penduduk yang berisiko sebanyak 3.933 KK. Jumlah rumah yang terendam sebanyak 3.464 unit.
Banjir di Kabupaten Bandung Terjadi di 4 lokasi, yaitu Kelurahan Baleendah, Kelurahan Andir, Kelurahan Pasawahan, dan Majalaya dengan ketinggian air berkisar 150 hingga 250 cm. Jumlah penduduk yang berisiko sebanyak 11.002 jiwa (2.294 KK). Jumlah rumah penduduk yang terendam sebanyak 2.309 unit.
Di Kabupaten Sumedang banjir terjadi di 5 lokasi, yaitu Desa Cikeruh, Desa Hegarmanah, Desa Mekargalih, dan Desa Cipancing dengan ketinggian air berkisar 70 – 250 cm.
Adapun di Kota Bandung, banjir menggenangi 3 lokasi yaitu Desa Dagohilir, Desa Dagogirang, dan Desa Karehkel dengan ketinggian air sekitar 50 cm. Jumlah penduduk yang berisiko sebanyak 661 jiwa (190 KK). Jumlah rumah penduduk yang terendam sebanyak 452 unit.
Kota Cimahi banjir juga terjadi di 2 lokasi, yaitu Kelurahan Cipageran dan Kelurahan Pasir Kaliki. Jumlah penduduk yang berisiko sebanyak 115 KK sedangkan jumlah rumah penduduk yang terendam sebanyak 20 unit.
Akibat beberapa peristiwa banjir tersebut terdapat korban meninggal dunia 1 (satu) orang di Kab. Bandung, korban luka ringan sebanyak 3 orang (Kabupaten Bandung 1 orang dan Kabupaten Sumedang 2 orang ). Adapun kunjungan pasien ke Pos Kesehatan di Kabupaten Bandung sebanyak 399 orang dengan persentase penyakit potensial KLB Dermatitis 28,07%, ISPA 14,29%, Diare 5,26%, dan Conjungtivitis 3,01%. Sementara itu pengungsian terjadi sebanyak 854 KK (Kabupaten Bandung 832 KK dan Kota Cimahi 22 KK)
Jajaran kesehatan setempat telah mengevakuasi korban, memberikan pelayanan kesehatan di Pos Kesehatan, Puskesmas Keliling, Balai Pengobatan, Poskesdes, dan Polindes. Kementerian Kesehatan juga telah mengirimkan bantuan kke Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung berupa 3 ton MP-ASI, 250 kg Kaporit, 1000 botol PAC, dan 1000 tablet Aqua Tab.
Pada tanggal 17 Februari 2010 Pusat Penanggulangan Krisis Kemenkes telah melakukan rapat koordinasi lintas program sehubungan dengan peristiwa Banjir ini. Rapat ini diikuti oleh Ditjen Binkesmas (Dit. Kesehatan Gizi Masyarakat), Ditjen PP-PL (Dit. Imunisasi dan Karantina dan Dit Penyehatan Lingkungan), Ditjen Binfar dan Alkes (Dit Bina Obat Publik), dan PPK. Dari hasi rapat ini Kemenkes mengirimkan tim RHA ke lokasi bencana banjir di Bandung Raya sebanyak 6 orang (4 orang dari PPK, 1 orang dari Dit. Penyehatan Lingkungan), 1 orang dari Dit. Imunisasi dan Karantina) dengan membawa bantuan logistik berupa air rahmat, kantong mayat (50 buah), perahu karet (2 buah)serta mesin, peminjaman veltbed (20 unit),polybag (500 lembar), repellent nyamuk. Tim RHA ini akan bertugas mulai tanggal 17 hinga 18 Februari 2010. Dit. Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan serta Dit. Bina Gizi Masyarakat mempersiapkan obat-obatan dan MP ASI untuk didistribusikan ke lokasi bencana apabila dibutuhkan.
Saat ini permasalahan kesehatan masih dapat diatasi dan pemantauan tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Pusat Penanggulangan Krisis Kementerian Kesehatan.