Banjir terjadi di Kab. Tangerang Prov. Banten, Kab. Subang dan Kab. Karawang Prov. Jawa Barat, perkembangan DKI Jakarta, dan Kab. Jepara dan Kab. Pekalongan Prov. Jawa Tengah.
Banjir terjadi di Kab. Tangerang Prov. Banten, Kab. Subang dan Kab. Karawang Prov. Jawa Barat, perkembangan DKI Jakarta, dan Kab. Jepara dan Kab. Pekalongan Prov. Jawa Tengah.
1. Banjir di Kabupaten Tangerang Provinsi Banten
Pada tanggal 14 Januari 2009 pukul 10.00 WIB telah terjadi banjir di Desa Karang Tengah Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten dengan ketinggian air 110 cm.
Tidak ada korban meninggal maupun luka-luka dalam kejadian tersebut, dan tidak terjadi pengungsian.
Jajaran kesehatan setempat telah memberikan pelayanan kesehatan dan membentuk Pos Kesehatan, surveilans ketat, penyuluhan kesehatan, melakukan pengamatan terhadap lokasi banjir akan kemungkinan terjadinya Kejadian Luar Biasa, khususnya penyakit menular.
Saat ini permasalahan kesehatan masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat. Pemantauan tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Dinas Kesehatan Provinsi Banten dan Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.
2. Banjir di Kab. Subang Prov. Jawa Barat
Sejak tanggal 14 Januari 2009 terjadi banjir di 11 desa di Kabupaten Subang yaitu : Desa Muara, Desa Sukamaju, Desa Anggasari, Desa Mulyasari, Desa Rancasari, Desa Pamanukan Hilir, Desa Mayangan, Desa Legonwetan, Desa Patimban, Desa Kebondanas, Desa Tambakdahan. Ketinggian air berkisar antara 30-100 cm.
Peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban meninggal dunia, luka-luka, maupun pengungsian.
Jajaran kesehatan setempat telah mengevakuasi korban, membentuk Pos Kesehatan, memberikan pelayanan kesehatan, dan melakukan pemantauan di lokasi bencana.
Bantuan yang dibutuhkan saat ini antara lain obat-obatan
Hingga saat ini permasalahan Kesehatan masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat. Pemantauan tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, PPK Regional DKI Jakarta dan Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.
3. Banjir di Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat
Sejak tanggal 13 Januari 2009 terjadi banjir di 42 desa dalam 22 kecamatan di Kabupaten Karawang dengan ketinggian air berkisar antara 10 - 100 cm dan merendam 8.341 rumah. Jumlah penduduk yang terancam sebanyak 9.173 KK (17.448 jiwa) dan pada tanggal 15 Januari 2009 pukul 02.00 WIB terjadi tanah longsor di Desa Tegalega Kec. Ciampel dengan jumlah penduduk yang terancam sebanyak 88 KK.
Tidak ada korban meninggal dunia maupun luka berat dalam kejadian tersebut. Pasien yang dirawat jalan di Pos Kesehatan sebanyak 714 orang. Semuanya merupakan korban banjir. Terjadi pengungsian akibat banjir sebanyak 3.121 jiwa dan 22% di antaranya merupakan kelompok Risti dengan rincian : 50 bayi, 220 balita, 24 ibu hamil dan 386 lansia.
Jajaran kesehatan setempat telah mengevakuasi korban, membentuk 23 Pos Kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan, serta melakukan pemantauan di lokasi bencana.
Permasalahan Kesehatan hingga saat ini masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat. Pemantauan tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, PPK Regional DKI Jakarta dan Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.
4. Perkembangan Banjir di DKI Jakarta
Sejak tanggal 11 Januari 2009 telah terjadi banjir yang terus meluas di beberapa wilayah di Prov. DKI Jakarta dengan ketinggian air meningkat menjadi 10-250 cm. Banjir terjadi di Kodya Jakarta Utara (tanggal 11 Januari 2009 pkl. 5 pagi di Kec. Kelapa Gading, Kec. Penjaringan, Kec. Tanjung Priok, Kec. Koja, Kec. Cilincing, dan Kec. Pademangan dengan ketinggian air + 5-164 cm), Kodya Jakarta Timur (tanggal 13 Januari 2009 pukul 8 malam di Kec. Jatinegara, Kec. Kramat Jati, Kec. Cakung, Kec. Duren Sawit, Kec. Pulogadung, Kec. Makassar, Kec. Matraman, dan Kec. Cipayung dengan ketinggian air + 20-250 cm), Kodya Jakarta Barat (tanggal 13 Januari 2009 pukul 9 malam di Kec. Kalideres, Kec. Cengkareng, Kec. Kebon Jeruk, dan Kec. Taman Sari ketinggian + 10-100 cm), Kodya Jakarta Selatan (tanggal 14 Januari 2009 di Kec. Kebayoran Lama, Kec. Pesanggrahan, Kec. Bukit Duri, dan Kec. Kebayoran Baru dengan ketinggian + 30-200 cm) dan Kodya Jakarta Pusat (tanggal 14 Januari 2009 di Kec. Tanah Abang).
Tidak ada korban meninggal dunia dalam kejadian tersebut, korban yang dirawat jalan sebanyak 63 orang di Kodya Jakarta Utara dan 479 orang di Kodya Jakarta Timur. Korban dirujuk ke rumah sakit 1 orang di Kodya Jakarta Timur. Jumlah pengungsi meningkat menjadi 2.751 jiwa yang tersebar di 17 titik pengungsian.
Jajaran kesehatan setempat telah mengevakuasi korban, membentuk Pos Kesehatan (2 Poskes di Kodya Jakarta Pusat dan 3 Poskes di Kodya Jakarta Utara), membentuk Pos Pengungsi (2 pos di Kodya Jakarta Pusat, 4 pos di Kodya Jakarta Utara dan 3 pos di Kodya Jakarta Timur).
Hingga saat ini permasalahan kesehatan masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat. Pemantauan tetap dilakukan oleh Sudin Kesehatan Jakarta Pusat, Sudin Kesehatan Jakarta Utara, Sudin Kesehatan Jakarta Barat, Sudin Kesehatan Jakarta Timur, PPK Regional DKI Jakarta dan Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.
5. Banjir di Kab. Jepara dan Kab. Pekalongan Prov. Jawa Tengah
Banjir lagi di Provinsi Jawa Tengah, pada tanggal 8 Januari 2009 banjir menggenangi 7 desa dalam 4 kecamatan di Kab. Jepara dan tanggal 12 Januari 2009 pukul 16.00 WIB di 6 desa di 2 kecamatan di Kab. Pekalongan. Hingga saat ini banjir di kedua wilayah tersebut sudah surut.
Akibat kejadian tersebut terdapat korban meninggal dunia 1 (satu) orang di Kec. Pecangaan Kab. Jepara, tidak ada korban luka-luka maupun pengungsian.
Jajaran kesehatan setempat telah mengevakuasi korban, serta telah memberikan pelayanan kesehatan di Pos Kesehatan.
Permasalahan kesehatan saat ini masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat. Pemantauan tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, PPK Regional Jawa Tengah dan Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.