Pada tahun 2015 lalu, Indonesia menghadapi Badai El Nino atau musim kemarau berkepanjangan. Dampak dari badai El nino tersebut membuat beberapa daerah mengalami kekeringan dan kekurangan ketersedian air. Sebab saat terjadi badai El nino, musim hujan mundur dari normal hal ini membuat curah hujan menjadi sedikit dan menciptakan bencana kekeringan. Kekeringan bisa di definisikan sebagai hubungan antara ketersediaan air yang jauh dibawah kebutuhan air baik untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan.
Bencana kekeringan cukup besar kekeringan bisa berdampak terhadap manusia, tanaman, hewan hingga kerusakan lingkungan. Kekeringan juga bisa menyebabkan banyak pohon yang mati dan tanah menjadi gandul sehingga saat terjadi hujan menjadi lebih mudah terjadi erosi dan banjir. kekeringan juga berdampak bagi ekonomi masyarakat sebab, banyak lahan pertanian yang mati, petani kehilangan mata pencaharian, banyak orang kelaparan dan mati. Terdapat 2 jenis klasifikasi kekeringan yaitu,
Kekeringan Alamiah
- Kekeringan meterologis yang berkaitan dengan tingkat curah hujan yang sedikit atau di bawah normal dalam satu musim
- Kekeringan Hidrologis, kekeringan ini berkaitan dengan kekurangan pasokan air permukaan dan menurunnya ketersediaan air dalam tanah
- Kekeringan Pertanian berhubungan dengan kekurangan kandungan air di dalam tanah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas.
- Kekeringan Sosial Ekonomi berkaitan dengan kondisi dimana pasokan komoditi ekonomi kurang dari kebutuhan normal akibat kekeringan meteorologi, hidrologi, dan pertanian
Kekeringan Antropogenik
- Kekeringan Antropogenik ini terjadi karena adanya ketidak patuhan pada aturan yang terjadi yang di ciptakan oleh beberapa sebab seperti,
- Penggunaan air lebih besar, karena kebutuhan air lebih besar dari ketersediaan air.
- Kerusakan kawasan tangkapan air, sumber-sumber air akibat perbuatan manusia.
Sumber : http://bpbdserang01.page4.me/72.html