BMKG Kembali Mengeluarkan Peringatan Dini Potensi Hujan Lebat Sepekan Kedepan

591

BMKG Kembali Mengeluarkan Peringatan Dini Potensi Hujan Lebat Sepekan Kedepan

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan seluruh wilayah DKI Jakarta masih berpotensi hujan dengan intensitas lebat hingga sepekan ke depan (25 Februari 2021), untuk itu warga diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir yang dapat terjadi.

"Prediksi kami, hari ini masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat hampir di seluruh wilayah DKI Jakarta, terutama di malam hari, yang dapat menerus hingga dini hari dan esok hari menjelang pagi. Sementara Minggu (21/2) intensitas hujan cenderung melemah menjadi intensitas rendah hingga 22 Februari, dan akan meningkat kembali menjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi pada tanggal 23 sampai dengan 24 Februari ," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (20/2/2021).

Jadi masih perlu peningkatan kewaspadaan potensi hujan lebat yang dapat berpotensi memicu banjir dan longsor di Wilayah DKI Jakarta pada hari Selasa dan Rabu (23-24 Februari 2021).

Sebelumnya BMKG juga sudah mengeluarkan peringatan dini pada 18-19 Februari 2021 yang menyebutkan wilayah Jabodetabek diprediksi diguyur hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat dengan curah hujan antara 100-150 mm.

Berdasarkan data yang dihimpun BMKG, tercatat curah hujan tertinggi terjadi di Pasar Minggu mencapai 226 mm/hari, kemudian di Sunter Hulu 197 mm/hari, Lebak Bulus 154 mm/hari dan Halim 176 mm/hari.

"Umumnya kejadian hujan terjadi malam hingga dinihari dan berlanjut sampai pagi hari. Ini merupakan waktu-waktu yang kritis dan perlu diwaspadai," kata Dwikorita.

Berdasarkan pemantauan Pusat Krisis Kesehatan Banjir di Jakarta yang terjadi beberapa hari lalu sejumlah wilayah terendam banjir hingga ketinggian 4 meter. Wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur menjadi daerah banjir terparah total penduduk terdampak mencapai 12.088 orang dan 1.332 orang mengungsi. Tak hanya itu 5 orang dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini dan ratusan lainnya luka ringan. Tak hanya DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi juga dilanda banjir, 16 kecamatan di Kabupaten Bekasi terdampak banjir. Tercatat 1 orang meninggal dunia, 1.626 luka ringan, dan 9.231 orang mengungsi dan 100.945 orang terdampak banjir. Selain curah hujan tinggi, banjir di Kabupaten Bekasi juga disebabkan jebolnya tanggung Sungai Citarum sepanjang 50 meter.

Saat ini wilayah Jabodetabek masih masuk puncak musim hujan yang diperkirakan masih berlangsung pada akhir Februari hingga awal Maret 2021. Selain itu, BMKG juga memprediksikan sepekan ke depan seluruh wilayah Indonesia masih terjadi potensi hujan dengan intensitas lebat disertai kilat petir dan angin kencang mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, hampir semua wilayah di Pulau Kalimantan dan Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Kewaspadaan perlu ditingkatkan terutama pada wilayah langganan banjir dan rawan tanah longsor. Selain itu bencana lain yang kerap terjadi pada cuaca ekstrem adalah banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan gelombang tinggi.

Masyarakat dapat mengikuti beberapa tips berikut jika hujan lebat mulai mengguyur malam hari dan tampak banjir mulai menggenangi wilayah kita :

  1. Jauhi saluran air agar tidak terjatuh atau terseret arus
  2. Evakuasi diri dan keluarga jika memungkinkan
  3. Matikan peralatan elektronik/listrik dan lepaskan regulator gas
  4. Hindari underpass saat berkendara
  5. Jika pintu mobil terendam banjir dan sulit dibuka, keluarlah dari jendela
  6. Saat air meninggi pindahlah ke lokasi yang aman.
  7. Tetaplah menggunakan masker dan mematuhi protokol kesehatan.

Sumber :BMKG, Laporan Pusat Krisis Kesehatan, safekidsindo.