Bencana banjir seakan sudah akrab dengan masyarakat Indonesia. Hampir setiap tahun saat musim hujan banjir melanda beberapa daerah di Indonesia termasuk di Ibukota Jakarta. Curah hujan yang tinggi menjadi pemicu terjadinya banjir. Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengatasi banjir. Kesiapsiagaan juga semakin ditingkatkan dalam mengatasi bencana ini.
Berbagai langkah mitigasi semakin dikembangkan untuk meminimalisir dampak dari bencana banjir. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk memprediksi banjir. Sebuah teknologi bernama Flood Early Warning and Early Action System (FEWEAS), merupakan sebuah aplikasi pemantau banjir yang bisa di unduh di smartphone iOS dan Android.
Sebetulnya aplikasi ini sudah dikembangkan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) atas dukungan dari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, Perum Jasa Tirta 1, dan Zurich Insurance Indonesia. Sementara itu aplikasinya dikembangkan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB)
Aplikasi ini dirancang sebagai terobosan untuk pengurangan risiko bencana banjir berbasis TI dan penyajian informasi akurat dengan pembaruan (update) per jam lewat gadget. Masayrakat yang sudah memiliki aplikasi ini bisa dengan mudah mendapatkan informasi mengenai adanya banjir.
Aplikasi ini cukup akurat dan bisa membantu masayrakat untuk mengetahui informasi banjir dengan cepat. Aplikasi ini masih di ujicoba di Pulau Jawa, tepatnya di Solo. Karena sungai Bengawan Solo hampir setiap tahun mengalami banjir. Lalu nanti aplikasi ini akan diterapkan di sungai-sungai lain, seperti Ciliwung dan Citarum.
Sistem ini canggih dan kuat dalam model, bisa mengambil data dari 35 titik pemantauan dan tahu persis lokasi-lokasi banjir dengan tepat. Informasi ini diperbarui terus secara real-time