Masyarakat disekitar Gunung Merapi kembali dikejutkan dengan adanya guguran lava pijar dan di tanggal 7 Januari 2021 pukul 08.02 WIB. Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) gunung api yang berada di perbatasan Yogjakarta dan Jawa Tengah ini mengeluarkan setidaknya 10 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 800 meter dan mengarah ke Hulu Kali Krasak Kabupaten Magelang.
Dalam laporan kebencanaan geologi PVMBG gunung api yang saat ini berstatus level III (Siaga) juga tercatat mengalami 4 kali Gempa Awan Panas Guguran, 117 kali Gempa Guguran, 99 kali Gempa Hembusan, 251 kali Gempa Hybrid/Fase Banyak, 45 kali Gempa Vulkanik Dangkal, dan 3 kali Gempa Tektonik Jauh.
Dikarenakan adanya peningkatan aktivitas Gunung Merapi, sejumlah pengungsi yang sebelumnya telah pulang ke rumah, saat ini sudah kembali lagi ke lokasi pengungsian, terutama warga kelompok rentan. Evakuasi dilakukan oleh BPBD dan dibantu oleh relawan setempat.
Saat ini terdapat 8 titik pengungsian baik Tempat Evakuasi Sementara (TES) maupun tempat evakuasi akhir (TEA) yang tersebar di 4 kabupaten terdampak. Pada kejadian guguran lava tanggal 7 Januari 2021 ratusan warga Dusun Babadan 2, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kembali dievakuasi ke TEA. Mereka wajib menjalani rapid test sebelum masuk ke barak yang dilakukan oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. Hal ini penting dilakukan sebagai prosedur awal pencegahan penularan Covid-19. Hingga saat ini tidak ditemukan kasus positif COVID-19 di pengungsian. Pemerintah daerah pun telah mempersiapkan barak khusus kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) dan rumah sakit rujukan jika ada kasus positif yang perlu penanganan lebih lanjut yaitu RS Merah Putih di Kabupaten Magelang atau rumah sakit terdekat dari TEA.
Sumber : Laporan Pusat Krisis Kesehatan, BPBD Kab. Magelang, PVMBG dan BPPTKG