Gunungapi Semeru yang terletak di Kabupaten Malang dan Lumajang, Provinsi Jawa Timur pada Senin (1/12) pukul 01.23 WIB mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas. Gunung dengan puncak tertinggi Mahameru (3676 mdpl) bertipe vulkanian dan strombolian, yang merupakan karakteristik gunung membentuk awan panas guguran.
Dari pengamatan yang dilakukan PVMBG pada tanggal 28 November terjadi kenaikan jumlah guguran secara signifikan diikuti oleh kejadian awan panas guguran yang berasal dari ujung lidah lava dengan jarak luncur maksimum 1 Km ke sektor tenggara lereng.
Pada tanggal 01 Desember dini hari teramati awan panas guguran dari kubah puncak, dengan jarak luncur 2 hingga 11 Km ke arah Besok Kobokan di sektor tenggara dari puncak G. Semeru.
Saat ini status gunung berada di level II (waspada). Letusan Gunung Semeru ini perlu diwaspadai beberapa potensi ancaman bahayanya. Biasanya erupsi berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak, tak hanya itu material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.
Potensi ancaman bahaya lainnya berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak. Jika terjadi hujan dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.
Masyarakat dihimbau tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jongring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas. Erupsi Gunung Semeru membuat 550 orang warga mengungsi serta 59.878 orang terdampak di dua kabupaten yaitu Malang dan Lumajang.
Saat ini pengungsi berada di 2 titik pengungsian 300 Orang di Pos Pantau, dan 250 orang di Desa Supituran. Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang telah memberikan pelayanan kesehatan kepada korban pengungsian. sementara ada 3 puskesmas terdampak namun masih dapat beroperasi memberikan pelayanan, Puskesmas Pronojiwo, Puskesmas Candipuro dan Puskesmas Penanggal.
Sumber : Dinkes Kab. Lumajang, PVMBG dan BNPB