Hampir seluruh wilayah bencana di P. Nias telah terjangkau pelayanan
kesehatan, kecuali Kec. Afulu, Lahewa dan Alasa (sebagian) Kab. Nias
serta Kec. Lolowau dan Hibala Kab. Nias Selatan. Di tempat-tempat ini,
kendala transportasi mengakibatkan pengiriman tenaga kesehatan, obat
dan alat kesehatan berjalan kurang lancar. Di samping itu dengan
diserahkannya unit ambulans dari Dinkes Prov. Sumut masing-masing untuk
Dinkes Kab. Nias dan Kab. Nias Selatan akan semakin memperkuat
operasional pelayanan kesehatan di 2 kabupaten itu.
Demikian penegasan Dr. Mulya A. Hasjmy, Sp.B., M.Kes, Kepala Pusat
Penanggulangan Masalah Kesehatan (PPMK) Depkes mengenai perkembangan
terakhir permasalahan kesehatan akibat gempa bumi di pantai barat P.
Sumatera sampai dengan 25 April 2005.
Lebih lanjut ditegaskan, berkat adanya upaya yang dilakukan untuk
menanggulangi berbagai penyakit menular sampai saat ini belum
dilaporkan adanya kejadian luar biasa (KLB) penyakit.
Selain itu untuk menanggulangi permasalahan trauma psikososial
dengan gejala cemas, takut, sulit tidur pada murid dan guru serta
pengungsi di Kec. Teluk Dalam Kab. Nias Selatan telah dilakukan survei
dan penyuluhan kesehatan jiwa di 5 lokasi yaitu Gereja BKPN, Gereja GNI
Bawo Gozali, Ds. Bawomataluwo, Ds. Bawodobara, Jl. Simpang Lima Kec.
Teluk Dalam oleh Tim yang terdiri dari unsur Depkes Pusat, Dinas
Kesehatan Kab. Nias dan Dinkes Kab. Nias Selatan. Sedangkan
penyemprotan/fogging dilakukan di 3 lokasi yaitu di Jl. Ampera, Jl.
Pancasila dan Gg. Selamat Gunung Sitoli Kab. Nias. Surveilans
epidemiologi dan pengamatan kesehatan lingkungan juga dilakukan di Jl.
Ampera Gunung Sitoli Kab. Nias oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)
Belawan.
Pemulangan pasien dari rumah sakit-rumah sakit di Medan, Sibolga
dan Nias dengan bantuan IOM dan Hope Worldwide sampai tanggal 24 April
2005 mencapai 315 orang pasien yaitu 172 pasien dari Medan dan 143 dari
Gunung Sitoli.
Jumlah pasien yang masih dirawat inap di Puskesmas, Pos Kesehatan
dan Rumah Sakit termasuk RS Terapung USNS Mercy sejak 30 Maret 2005
sampai 24 April 2005 berjumlah 1.353 pasien terdiri dari 1.238 pasien
di Prov. Sumut dan 115 pasien di Prov. NAD. Sedangkan jumlah korban
meninggal dunia bertambah 1 orang, sehingga sampai dengan tanggal 24
April 2005 jumlahnya menjadi 888 orang, yaitu 843 orang di Prov. Sumut
( Kab. Nias, 685 orang, Kab. Nias Selatan 157 orang dan Tapteng, 1
orang) dan 45 jiwa di Prov. NAD ( Kab. Simeulue 22 orang, Aceh Singkil
19 orang, Aceh Selatan 3 orang dan Aceh Timur 1 orang).
Hampir Seluruh Wilayah Bencana Terjangkau Pelayanan Kesehatan
407