Indonesia memiliki Letak Geografis yang menguntungkan sehingga memiliki keragaman hayati yang melimpah. Namun ternyata letak Geografis indonesia juga sangat mempengaruhi terjadinya bencana. Terutama saat terjadi perubahan iklim akibat adanya pemanasan global sehingga siklus alam di indonesia menjadi sulit untuk di prediksi. tentu kejadian bencana yang terjadi sulit untuk di prediksi kecuali kita menguasai Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Pengembangan. Hal tersebut di sampaikan juga oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK) menjadi dasar utama dalam menghadapi bencana alam. Masyarakat di indonesia sudah seharusnya memiliki ilmu pengetahuan terkait bencana alam. Hal tersebut agar meminimalisir resiko terkait bencana sehingga menciptakan masyarakat yang siaga bencana.
Berkaca dari kejadian banjir yang sering melanda wilayah indonesia, tentu sangat memerlukan peranan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir. Yang perlu di perhatikan adalah, masyarakat perlu di bekali ilmu pengetahuan tentang bencana banjir dan juga meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bencana banjir. Selain itu juga dalam mengatasi bencana banjir perlu ada upaya konservasi lingkungan sehingga resiko banjir bisa di minimalisir.
Salah satu upaya yang di lakukan adalah dengan melaksanakan konservasi lingkungan dengan membuat kebun raya, hal ini menjadi Tangggung Jawab LIPI. berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 93 tahun 2011, bertanggungjawab pada pembinaan dan pelaksaaan teknis pembangunan kebun raya di Indonesia. target pembangunan kebun raya sekitar 47 kebun raya. Namun yang sudah rampung saat ini sekitar 25 kebun raya dan sudah bisa di akses oleh masyarakat.