Thailand, 9 Februari 2025
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengirimkan Tim dari Pusat Krisis Kesehatan untuk turut serta dalam kegiatan 6th Regional Collaboration Drill (RCD) ASEAN yang diselenggarakan di Thailand pada tanggal 9 - 13 Februari 2025. Pusat Krisis Kesehatan mengirimkan 5 orang perwakilan yaitu, dr. Al-Ghazali Samapta, dr. Ellysa, Agus Alber Harefa, Tirta Muhammad Rizki, S.Kep., Ns dan Muhammad Iqbalunnajih, S.Farm. Acara ini merupakan latihan kesiapsiagaan dan respons terhadap bencana serta keadaan darurat kesehatan di kawasan ASEAN. Kegiatan ini melibatkan berbagai negara anggota ASEAN dan juga Negara Jepang guna memperkuat kerja sama dalam menghadapi tantangan kesehatan di regional ASEAN.
Tujuan dan Pentingnya RCD ASEAN
RCD ASEAN bertujuan untuk meningkatkan koordinasi lintas negara dalam penanganan krisis kesehatan akibat bencana alam, wabah penyakit menular, serta situasi darurat lainnya. Latihan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas negara-negara di ASEAN dalam hal Manajemen bencana kesehatan untuk mewujudkan one ASEAN one Respon. Melalui latihan ini, setiap negara diharapkan dapat meningkatkan kapasitas respons, berbagi pengalaman, serta memperkuat jaringan komunikasi dalam situasi darurat khususnya dalam pengoprasian PHEOC (Public Health Emergency Operation Center). Selain itu latihan kali ini juga merupakan ajang peningkatan kapasitas dan koordinasi International Emergency Medical Team (iEMTs) antara negara se ASEAN.
Partisipasi Indonesia dalam RCD ke-6
Sebagai salah satu peserta aktif, Pusat Krisis Kesehatan mengirimkan delegasi yang berperan dalam berbagai skenario simulasi bencana. Delegasi Indonesia berpartisipasi dalam diskusi teknis, uji coba mekanisme tanggap darurat, serta pemetaan sumber daya yang dapat dioptimalkan dalam penanggulangan krisis kesehatan. Dalam latihan ini, Indonesia mempresentasikan pengalaman dalam menghadapi berbagai tantangan kesehatan, termasuk penanganan pandemi COVID-19, respons terhadap bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami, serta implementasi sistem peringatan dini (early warning system).
Manfaat dan Harapan ke Depan
Kehadiran Kementerian Kesehatan dalam RCD ASEAN ini memberikan manfaat besar dalam meningkatkan kesiapsiagaan nasional dan regional terhadap krisis kesehatan. Melalui kerja sama dengan negara-negara ASEAN, diharapkan dapat terbentuk sistem respons terpadu yang lebih efektif dan efisien.
Partisipasi ini juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang proaktif dalam pengelolaan krisis kesehatan di kawasan Asia Tenggara. Ke depan, hasil dari latihan ini akan menjadi referensi dalam penyusunan kebijakan dan strategi tanggap darurat yang lebih baik bagi Indonesia maupun negara-negara anggota ASEAN lainnya. Dengan adanya kegiatan ini, Indonesia semakin menunjukkan komitmen dalam memperkuat ketahanan kesehatan regional dan memastikan kesiapan dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan.