Kesiapsiagaan Merupakan Modal Utama Menghadapi Bencana

386

Kesiapsiagaan Merupakan Modal Utama Menghadapi Bencana

Bencana gempa bumi disusul dengan gelombang pasang Tsunami yang melanda Nanggroe Aceh Darussalam dan sebagian Sumatra Utara, telah memberikan banyak pelajaran berharga bagi kita semua.
Termasuk kesadaran akan pentingnya sebuah kesiapsiagaan menghadapi bencana. Kesiapsiagaan adalah modal untuk menghadapi keadaan darurat yang tidak terduga seperti bencana. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Perwakilan WHO Indonesia, Georg Petersen pada pembukaan Konferensi Aspek Kesehatan pada Bencana Tsunami di Indonesia.
“Kesiapsiagaan adalah kata kunci sekaligus tantangan dalam menghadapi keadaan daruarat dan tidak terduga seperti bencana” kata Georg. Georg Petersen menambahkan setelah 6 bulan berlalu sejak bencana terjadi, kini diperlukan evaluasi terhadap kinerja dan pencapaian yang telah kita peroleh dalam menanggulangi bencana, upaya tersebut sangat krusial untuk menyusun strategi dan perencanaan yang baik, yang pada gilirannya dapat memperbaiki langkah yang akan ditempuh selanjutnya. Menurutnya ke depan semakin diperlukan sinkronisasi langkah antara kalangan LSM dengan Pemeirnrtah, termasuk dalam ragka memfungsikan kembali sumber daya yang ada untuk pelayanan kesehatan.

Georg Petersen sangat menyambut baik pelaksanaan konferensi ini, karena dapat menjadi input positif bagi perbaikan manajemen tanggap daruarat dan penanggulangan bencana di masa yang akan datanag. Pada kesempatan yang sama perwakilan WHO ini juga memberikan apresiasinya terhadap proses pembuatan sistem informasi kesehatan pada keadaan darurat yang sedang berjalan, dan dirnya berharap upaya ini akan memperkuat sistem informasi kesehatan di Indonesia. Pada akhir sambutannya Georg Petersen mengucapkan ucapan terima kasihnya kepada seluruh elemen seperti Pemerintah, LSM nasional dan internasional, militer, serta lembaga donor yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penanggulangan bencana Tsunami.