Saat ini kondisi cuaca di Indonesia Sedang tidak menentu, kadang panas namun tiba tiba turun hujan. Kondisi cuaca tersebut akibat adanya anomali cuaca dampak dari perubahan iklim. Hal ini mengakibatkan Fenomena Alam La nina, Fenomena ini merupakan musim kemarau basah, yang dimana sudah memasuki musim kemarau namun hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi. Menanggapi hal tersebut, BMKG telah memberikan peringatan dini terhadap beberapa wilayah Indonesia akan terdampak cuaca ekstrim sebagai dampak dari perubahan iklim dan beberapa faktor meteorologis perairan Samudera Hindia.
Salah satu dampak dari perubahan iklim tersebut adalah timbulnya bencana. Bencana bisa terjadi akibat perubahan cuaca ini seperti, Angin Kecang, banjir dan tanah longsor. Menanggapi hal tersebut instansi terkait terus berupaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana, dan juga melakukan mitigasi bencana. salah satu bencana yang kemungkinan terjadi adalah banjir dan tanah longsor, sebab hujan dengan intensitas tinggi masih akan terus terjadi sehingga ini menjadi pemicu terjadinya banjir dan tanah longsor.
Kondisi cuaca yang tidak bisa di prediksi dengan periode tertentu, BMKG sebagai Pelayanan informasi Meteorologi dan Geofisika memperkenalkan sebuah sistem yang di sebut dengan Sistem Monitoring Hujan atau biasa disebut dengan Simon Rain. Simon Rain merupakan sebuah sistem informasi yang disiapkan oleh BMKG untuk prakiraan terjadinya hujan di suatu wilayah baik Kabupaten, Kecamatan maupun Desa dengan bantuan Radar Hujan BMKG. Setiap hari BMKG memang mengeluarkan prakiraan hujan dengan skala wilayah Kabupaten, Pemanfaatan Simon Rain termasuk dalam langkah kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana khususnya untuk bencana yang terjadi diakibatkan oleh intensitas hujan disuatu wilayah.
Sumber : http://bpbd.probolinggokab.go.id/id/berita/simon-rain-kesiapsiagaan-penanggulangan-bencana/