Bencana Alam di Indonesia sangat sering terjadi, baik dalam skala kecil atau besar. dalam setiap kejadian bencana tentu masyarakat yang akan menjadi korbannya. Seperti yang sudah diketahui, pada tahun 2015 silam Indonesia dilanda Fenomena Elnino atau kemarau panjang, hal ini menimbulkan berbagai macam bencana, seperti, kekeringan, kesulitan air bersih hingga tragedi kebakaran hutan dan kabut asap di Sumatera dan Kalimantan. Sehingga hal ini berdampak terhadap masyarakat, karena dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat. memang bencana pada akhirnya adalah kejadian yang tak dapat ditolak, namun mitigasi atau pengurangan risiko bencana harus tetap diusahakan.
Dalam setiap kejadian bencana alam yang terjadi di Indonesia, Masyarakat adat yang paling rentan terkena bencana. Resiko bencana di indonesia yang begitu tinggi dan rentan terhadap masyarakat adat, keberadaan wilayah adat perlu dipulihkan dan ditata kembali berdasarkan budaya dan pengetahuannya. Sebab, banyak wilayah adat di Indonesia yang kini semakin terpuruk dalam kondisi terpencil dan terkucil. Sehingga minimnya pengetahuan tentang bencana dan juga perlu memberikan mitigasi bencana sejak dini kepada masyarakat adat. Hal ini bisa terlihat pada saat kejadian tsunami Aceh tahun 2004 silam yang menghempas kawasan Pulau Mentawai yang dihuni oleh masyarakat adat Mentawai, lalu ada juga kasus kebakaran hutan di Jambi pada tahun 2015 yang membuat masyarakat adat suku anak dalam harus mengungsi ke kota karena rumahnya di tengah hutan terbakar oleh kabut asap yang menyesakkan.
Hal ini terlihat bahwa masyarakat adat cukup rentan terkena dampak dari setiap kejadian bencana alam, bukan hanya kerugian materi namun juga resiko kehilangan nyawa saat terjadi bencana. saat ini yang perlu di tingkatkan adalah pemberian infromasi terkait bencana terhadap masyarakat adat. Kenyataannya selama ini masyarakat adat Indonesia yang jumlahnya mencapai ribuan suku serta adat hanya sebagai korban dari bencana alam yang terjadi sama sekali bukan karena ulah mereka. kearifan lokal masyarakat adat justru jauh lebih bisa menghargai alam ketimbang masyarakat Kota yang penuh dengan egoisme dan keserakahan.
Sumber : http://blog.act.id/bencana-alam-2016-paling-rentan-menghantam-masyarakat-adat/