Joko Pratomo Adi, Dinar Syahid, Gia N Alamsyah, dan MA Hussein adalah empat mahasiswa peneliti dari Politeknik Negeri Bandung yang memiliki inovasi robot terbang pada 2013 lalu. "Awalnya inovasi ini berupa tugas akhir Joko Pratomo, sebelum kemudian dikembangkan dan diikutsertakan dalam ajang Indonesia Infomation and Communication Technology Award (INAICTA) oleh Kemenkominfo 2013 dan meraih juara 1," ungkap Dinar dikutip dari brilio.net.
Ia menambahkan, sebelumnya mereka mengaji terblebih dahulu dan memiliki kesimpulan bahwa belum ada robot darat dan udara yang dapat diandalkan untuk langsung beroperasi dalam Jon bencana. Dari fakta itulah mereka kemudian berpikir untuk menciptakan robot terbang sebagai alat bantu tim SAR dalam mencari korban yang sulit dilihat melalu darat.
"Robotnya dikendalikan oleh operator karena fungsinya adalah perpanjangan tangan dari Tim SAR untuk mendapatkan "peta korban" dalam waktu singkat." Ungkapnya.
Robot itu dilengkapi dengan GPS sehingga pergerakannya juga dapat terpantau dari jauh. Cara kerjanya, ketika robot terbang mengenali dan menangkap objek manusia dalam zona bencana, maka robot akan langsung menandai posisi korban tersebut dengan indikator merah untuk korban meninggal dan putih untuk korban hidup.
Setelah robot tersebut selesai menunaikan tugasnya, maka pemetaan yang diambil oleh robot tersebut dapat langsung dicetak dan langsung diserahkan kepada tim SAR untuk membantu proses evakuasi. Seluruh sistem robot terbang ini dirancang sendiri, termasuk software tracking realtime dan pemetaan korban pada peta Google.
Sumber : https://www.brilio.net/news/robot-terbang-teknologi-karya-mahasiswa-untuk-mencari-korban-bencana-1508065.html