Tentu kita masih ingat dengan letusan gunung merapi Yogyakarta pada tahun 2010 silam. Letusan tersebut banyak memakan korban jiwa. Dalam kejadian tersebut, gunung merapi mengeluarkan Awan panas yang sangat ganas di perbatasan Jawa Tengah-Yogyakarta. awan panas yang dimuntahkan Gunung merapi sering disebut dengan Wedhus Gembel dengan suhu yang bisa mencapai 1.000-1.100°C saat keluar kawah, dan ketika menerjang permukiman suhunya menjadi sekitar 500-600°C. kecepatan Wedhus Gembel bisa mencapai 200 Km perjam. Nama Wedhus Gembel diambil karena gerakan dari muntahan Merapi tersebut bergumpal-gumpal dan berwarna keputihan dan dari jarak jauh seperti bulu wedhus (domba) gembel maka warga setempat menamakannya Wedhus Gembel.
Wedhus Gembel memiliki nama ilmiah yaitu, pyroclastic density flow adalah zat padat (debu volkanik dengan ukuran mulai dari ash sampai lapili), dan fase gas (CO2, sulfur, chlor, uap air dan lainnya) yang bercampur udara. Pada Gunung Merapi, guguran dari lava baru akan membentuk awan panas. Awan panas akan mengalir melalui zona lembah dan juga aliran sungai.
Gunung merapi merupakan salah satu gunung api yang paling aktif dan berbahaya di dunia. hal ini karena gunung merapi memiliki aktifitas awan panas paling banyak dari gunung api di dunia. gerakan awan panas merapi bisa mencapai 7 hingga 13 kilometer dari puncak. Sehingga saat terajdi erupsi, warga yang berada di aera sangat dianjurkan untuk mengungsi dan mencari tempat yang aman.
Berdasarkan sejarah, sebelum meletus tahun 2010, Gunung merapi sempat meletus pada tahun 2006 tepatnya tanggal 8 Juni pulul 09:30 WIB. Letusan ini mengeluarkan awan panas sehingga ribuan warga yang berada di wilayah tersebut menjadi panik dan mencari tempat aman. Sejarah mencatat, beberapa letusan dari Gunung merapi pernah terjadi pada tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Pada letusan yang terjadi di tahun 1930, Luncuran Wedhus Gembel merapi memakan korban hingga 1.370 orang yang berada di 13 desa disekitar merapi. Letusan terbesarnya terjadi pada 1006 yang menyebabkan seluruh Jawa tertutup abu.
Sumber : http://www.esdm.go.id/berita/artikel/56-artikel/3779-bahaya-itu-bernama-wedhus-gembel.html