Pelayanan Kesehatan Tetap Berjalan Ditengah Bencana Banjir Bandang

707

Pelayanan Kesehatan Tetap Berjalan Ditengah Bencana Banjir Bandang

Siklon tropis Seroja di NTT menyebabkan bencana banjir bandang di sejumlah daerah. Pada tanggal 05 April 2021 melalui Keputusan Bupati Lembata Nomor 326, telah menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir bandang, longsor dan gelombang pasang yang berlaku sejak tanggal 4-17 April 2021.

Setidaknya ada 6 desa di Kec. Ile Ape dan Kec. Ile Ape Timur yang terdampak banjir. Luasnya dampak banjir bandang tidak menyurutkan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar pada korban bencana. Dinas Kesehatan Kab. Lembata telah memberikan pelayanan kesehatan kepada korban luka dan kepada pengungsi di 7 pos kesehatan dan di 5 puskesmas kecamatan.

Berdasarkan penilaian kaji cepat yang dilakukan tim RHA Pusat Krisis Kesehatan RSUD Lewoleba, Kab. Lembata tidak memiliki tenaga dokter spesialis ortopedi maupun spesialis anestesi beserta peralatan dan bahan medis habis pakai ortopedi.

Selain itu, mobilisasi logistik juga menjadi perhatian, logistik kesehatan diperkirakan sampai siang ini di Kabupaten Lembata berupa :
1. APD Coverall : 2.500 pcs
2. Masker N95 : 2.500 pcs
3. Masker bedah : 50.000 pcs
4. Masker anak : 50.000 pcs
5. Masker kain : 50.000 pcs

Selasa sore (06/04) EMT PABOI Kota Makassar bersama Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Flores Timur bertolak dari pelabuhan TPI Larantuka menuju Pulau Adonara meninjau posko MAN (Manrasah Aliah Negeri 1) dimana terdapat 8 pasien trauma yang malam ini (06/04) akan dirujuk ke RSUD Larantuka via kapal. Sebanyak 10 korban memerlukan operasi bedah tulang elektif dan dirujuk ke RSUD Larantuka. Hingga tanggal 06 April 2021 pukul 19.15 WITA total korban meninggal telah mencapai 113 orang dan 80 orang diantaranya masih dalam pencarian.