Peningkatan Status Gunung Merapi Menjadi Awas

468

Peningkatan Status Gunung Merapi Menjadi Awas

Berdasarkan informasi dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tentang peningkatan status aktivitas Gunung Merapi adalah sebagai berikut :

Berdasarkan informasi dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tentang peningkatan status aktivitas Gunung Merapi adalah sebagai berikut :

I. Pendahuluan

Gunung merapi merupakan gunung tipe strato dengan ketinggian 2980 m dpl. Secara geografis terletak pada posisi 7o32,5" Lintang Selatan dan 110o26,5" Bujur Timur. Secara administratif terletak pada 4 wilayah kabupaten yaitu Kab. Sleman, Kab. Magelang, Kab. Boyolali dan Kab. Klaten. Status G. Merapi ditingkat dari normal menjadi waspada pada tanggal 20 September 2010, dan ditingkatkan menjadi siaga pada tanggal 21 Oktober 2010.

II. Pemantauan

Kegempaan :

Tanggal 22 Oktober 2010 : gempa vulkanik 52 kali, gempa fase banyak 514 kali.

Tanggal 23 Oktober 2010 : gempa vulkanik 80 kali, gempa fase banyak 525 kali dan gempa frekuensi rendah 1 kali.

Tanggal 24 Oktober 2010 ; gempa vulkanik 80 kali, gempa fase banyak 588 kali dan gempa frekuensi rendah 3 kali

Deformasi :

Pada akhir September 2010 laju inflasi bagian puncak G. Merapi rata-rata 6 mm/hari, setelah itu laju inflasi hingga 21 oktober 2010 mencapai 10,5 cm/hari, kemudian laju inflasi meningkat sangat tajam mencapai 42 cm/hari berdasarkan hasil pengukuran EDM hingga 24 Oktober 2010.

Visual :

Sejak ditetapkan status Siaga terjadi peningakatan kejadian guguran kubah lava, dominan mengarah ke Selatan (Kali Gendol) dan Ke Barat Daya (Kali Krasak). Beberapa kejadian guguran dapat terdengar di Pos Pengamatan Kaliurang dan di Pos Pengamatan Babadan.

III. Kesimpulan

  1. Terjadi peningkatan secara signifikan jumlah dan energi gempabumi vulkanik sejak 22 Oktober 2010.
  2. Pada reflektor yang berada di dekat G. Merapi terjadi peningkatan laju inflasi hampi empat kali lipat hingga 21 Oktober 2010 laju inflasi 10.5 menjadi 42 cm/hari diukur pada 24 Oktober 2010.
  3. Terjadi peningkatan peningkatan jumlah guguran kubah lava sebelum tanggal 21 Oktober 2010, tercatat kurang dari 100 kejadian guguran kubah lava, sejak 23 hingga 24 oktober 2010 terekam masing-masing 183 dan 194 kejadian guguran kubah lava.

Berdasarkan hasil pengamatan kegempaan, deformasi dan visual menunjukan adanya peningkatan kegiatan/aktivitas secara signifikan. Maka terhitung sejak tanggal 25 Oktober 2010 pukul 06.00 WIB, status kegiatan Gunung Merapi dinaikan dari "SIAGA" menjadi "AWAS".

IV. Rekomendasi

Sehubungan dengan kenaikan aktivitas Gunung Merapi, direkomendasikan :

  1. Agar segera mengungsikan penduduk didaerah rawan bencana
  2. Agar menghentikan semua aktivitas masyarakat di sekitar alur sungai meliputi K. Bebeng, K.Krasak, K. Bedog, K. Boyong, K. Kuning, K. Gendol, K.Woro.
  3. Masyarakat agar senantiasa mengikuti arahan dari pemerintah Kabupaten setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi G. Merapi.
  4. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi senantiasa berkoodinasi dengan pemerintah setempat.
    Sumber : Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral