Presiden RI, Joko Widodo menjadi orang pertama yang menerima suntikan vaksin pada 13 Januari lalu. Pemerintahpun telah memulai program vaksinasi covid-19 di seluruh Indonesia pada 14 Januari 2021. Dalam mendukung program vaksinasi, pemerintah telah melakukan validasi data dengan mengirimkan SMS Blast undangan vaksinasi kepada 1,3 juta kelompok prioritas penerima vaksinasi yakni tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan di 34 provinsi di Indonesia. Vaksinpun telah didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/9860/2020 tentang penetapan jenis vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi covid-19. Vaksin yang dimaksud pada Kemenkes tersebuat adalah vaksin corona buatan PT Bio Farma, vaksin corona buatan AstraZeneca, vaksin corona buatan Sinopharm, vaksin Moderna, vaksin corona buatan Pfizer-Biontech dan vaksin Sinovac Biotech Ltd.
Beberapa hari ini masyarakat dibuat binggung dengan 3 macam kemasan vaksin yang berbeda. Pertama adalah vaksin yang diimpor khusus untuk pelaksanaan uji klinik fase 3 di Bandung. Vaksin ini beredar sebelum pelaksanaan vaksinasi dimulai, Sinovac melakukan uji klinis vaksinnya bersama Tim Uji Klinis Universitas Padjajaran. Vaksin yang digunakan untuk uji klinis ini dikemas dengan nama SARS-CoV-2 Vaccine. Vaksin ini dikemas dalam sediaan jarum suntik prefilled syringe (pfs) isi 1 dosis.
Vaksin yang kedua adalah vaksin COVID-19 yang digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi. Vaksin jadi yang diproduksi Sinovac langsung dan diberikan Persetujuan Penggunaan Darurat (EUA) dari Badan POM, yaitu dengan kemasan bernama CoronaVac. Dikemas dalam Vial (tutup warna orange) berisi 1 dosis.
Vaksin ketiga adalah vaksin yang datang ke Indonesia pada awal Januari lalu, Sinovac sudah mengirimkan 15 juta dosis vaksin COVID-19 dalam bentuk bahan baku (vaksin curah) untuk bisa diolah menjadi vaksin jadi. Vaksin ini selanjutnya akan didistribusikan oleh PT Bio Farma. Vaksin ini mengenakan kemasan vaksin yang berbeda juga, dikemas dalam vial (tertutup warna dark navy) yang berisi 10 dosis setiap vialnya.
Tak hanya itu dikutip dari laman sehatnegeriku Indonesia menjadi salah satu negara AMC92 (Advance Market Commitment) dalam COVAX Facility yang berkesempatan untuk mendapatkan vaksin dengan subsidi penuh (gratis) untuk memenuhi kebutuhan vaksin bagi 20% dari total populasi, yaitu sekitar 54 juta orang. Pengiriman vaksin COVAX Facility akan dilakukan secara bertahap yaitu 3% pada kuartal pertama tahun 2021 dan secara proporsional kepada negara AMC92. Hingga saat ini, terdapat 17 portofolio kandidat vaksin dalam COVAX Facility, dimana 8 diantaranya dalam tahap uji klinis pada manusia, termasuk vaksin AstraZaneca, Moderna, dan Novavax.
Kementerian Kesehatan juga menyediakan hotline vaksinasi covid 19 yaitu 119 ext 9. Selama proses vaksinasi sampai terbentuknya herd immunity masyarakat tetap diharuskan mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Sumber : Sehat Negeriku, lawancovid19_id