Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam siaran persnya menyatakan bahwa saat ini seluruh provinsi di Pulau Jawa berstatus siaga banjir, kecuali Yogyakarta. Kelima wilayah yang dinyatakan tersebut adalah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Status ini dikeluarkan karena wilayah tersebut sedang berada di puncak cuaca ekstrem.
Pemicu terjadinya cuaca ekstrim ini adalah kumpulan beberapa peristiwa alam, fenomena La Nina dan Angin Monson Asia. Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Januari-Februari 2021, curah hujan dapat mencapai 100 milimeter.
Peringatan akan tingginya curah hujan ini dapat menjadi warning bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi bencana terutama daerah rawan banjir. Kesiapsigaan tingginya curah hujan ini tak hanya untuk bencana banjir, dapat juga bencana hidrometeorologi lain seperti tanah longsor, angin putting beliung, banjir bandang serta gelombang pasang/banjir rob.
Berdasarkan pemantauan Pusat Krisis Kesehatan sejak tanggal 1-9 Februari 2021 ini, telah terjadi 58 kejadian bencana dengan 22 kejadian berdampak krisis kesehatan. Dari 58 kejadian bencana tersebut 40 diantaranya adalah kejadian banjir. Banjir lebih banyak terjadi di pulau Jawa, kejadian tertinggi ada di Jawa Timur dengan 16 kejadian disusul Jawa Barat dengan 12 kejadian.
Jika banjir terjadi masyarakat dapat mengikuti beberapa langkah berikut :
- Segeralah evakuasi diri dan keluarga ke tempat yang lebih tinggi.
- Waspada terhadap arus bawah, saluran air, kubangan, dan tempat-tempat lain yang tergenang air.
- Ketahui risiko banjir dan banjir bandang di sekitar wilayah tinggal, misalnya banjir bandang dapat terjadi dengan atau tanpa peringatan pada saat hujan biasa atau deras.
- Apabila harus bersiap untuk evakuasi: amankan rumah. Apabila masih tersedia waktu, tempatkan perabot di luar rumah atau di tempat yang aman dari banjir. Barang yang lebih berharga diletakan pada bagian yang lebih tinggi di dalam rumah.
- Matikan semua jaringan listrik apabila ada instruksi dari pihak berwenang. Cabut alat-alat yang masih tersambung dengan listrik. Jangan menyentuh peralatan yang bermuatan listrik apabila berdiri di atas/dalam air.
- Waspada saluran air atau tempat melintasnya air yang kemungkinan akan dilalui oleh arus yang deras karena kerap kali banjir bandang tiba tanpa peringatan.
- Ikuti instruksi petugas yang berwenang menuju tempat pengungsian.
Tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Sumber : Laporan Pemantauan Pusat Krisis Kesehatan, BMKG, BNPB