Perkembangan Akibat Letusan Gunung Bromo s/d tanggal 9 Januari 2011

626

Perkembangan Akibat Letusan Gunung Bromo s/d tanggal 9 Januari 2011

Pada tanggal 26 November 2010 pukul 17.40 WIB, Gunung Bromo meletus dan mengeluarkan abu vulkanik yang berdampak di 4 kabupaten yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Lumajang. Dan sejak tanggal 6 Desember 2010 pukul 12.45 WIB hingga kini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, menurunkan status gunung Bromo dari Awas atau level IV menjadi Siaga atau level III. Kondisi saat ini Gunung Bromo masih meletus dan mengeluarkan abu vulkanik.

Pada tanggal 26 November 2010 pukul 17.40 WIB, Gunung Bromo meletus dan mengeluarkan abu vulkanik yang berdampak di 4 kabupaten yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Lumajang. Dan sejak tanggal 6 Desember 2010 pukul 12.45 WIB hingga kini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, menurunkan status gunung Bromo dari Awas atau level IV menjadi Siaga atau level III. Kondisi saat ini Gunung Bromo masih meletus dan mengeluarkan abu vulkanik.

Akibat kejadian tersebut sebanyak 133 unit rumah mengalami kerusakan dengan rincian 13 unit rusak berat dan 120 unit rusak ringan.

Tidak ada korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Korban yang dirawat inap 1 (satu) orang di Puskesmas dan telah pulang sembuh. Korban luka ringan 1 (satu) orang.

Korban yang dirawat jalan di Puskesmas, Poskes dan Mobile Klinik sebanyak 5.823 orang dengan rincian :

  • Kab. Pasuruan sebanyak 436 orang.
  • Kab. Probolinggo sebanyak 5.387 orang

Jenis-jenis penyakit rawat jalan di Poskes, Puskesmas, pengobatan massal dan mobile clinic di Kab. Probolinggo sebagai berikut : *)

No

Diagnosa

Tanggal

Jumlah

29/11 - 30/12

4/1

5/1

6/1

7/1

1

Common Cold

1.458

56

53

0

0

1.567

2

Penyakit tulang dan otot

1.118

126

80

82

48

1.454

3

Hipertensi

594

1

12

25

6

638

4

ISPA

0

167

130

166

103

566

5

Cephalgia

402

0

10

52

19

483

6

Gastritis

186

1

7

11

2

207

7

Penyakit Kulit

78

3

0

31

9

121

8

Asma bronkiale

48

5

0

11

0

64

9

Penyakit mata

36

0

1

3

3

43

10

Febris

0

0

6

26

5

37

11

Hipotensi

0

2

18

0

0

20

12

Diare

12

4

0

3

0

19

13

Penyakit gigi dan mulut

0

0

1

13

3

17

14

Lain-lain

0

1

80

20

50

151

JUMLAH

3.932

366

398

443

248

5.387

Terjadi pengungsian sebanyak 37 orang yang berasal dari Desa Ngadirejo, Kab. Probolinggo pada tanggal 30 Desember 2010 malam. Dan pada tanggal 31 Desember 2010 semua pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.

Fasilitas kesehatan yang rusak terdapat di Kab. Probolinggo yaitu 3 unit Polindes. Rinciannya 2 unit rusak sedang (Polindes Ngadirejo di Kec. Sukapura dan Polindes Wonokerso di Kec. Sumber) dan 1 unit rusak ringan (Polindes Ngadas di Kec. Sukapura). Semuanya masih bisa berfungsi untuk memberikan pelayanan.

Penampungan mata air (PMA) yang rusak sebanyak 5 unit.

Hasil pemeriksaan laboratorium kualitas udara ambient dan kualitas air di 7 dusun dalam 3 kecamatan (Kec. Sukapura, Sumber dan Kuripan) di Kab. Probolinggo oleh BBTKL PPM Surabaya pada tanggal 29-30 Desember 2010, sebagai berikut :
  • Masyarakat di seluruh lokasi tersebut berisiko mengalami gangguan kesehatan akibat menghirup dan kontak dengan udara akibat cemaran erupsi Gunung Bromo, terutama untuk parameter debu (PM 10), TSP, SO2, NO2 dan NH3.
  • Masyarakat di seluruh lokasi tersebut berisiko mengalami gangguan kesehatan akibat penggunaan ari dari sumber tandon dan air kran, terutama gangguan kesehatan akibat parameter pH, TDS, NO3, Fe, Mn, Zn dan SO4.

Upaya yang Telah Dilakukan

a. Mendirikan Pos Kesehatan 24 jam di Puskesmas Sukapura dan Pustu Wonotoro di Kec. Sukapura dan Puskemas Sumber.

b. Melakukan pelayanan kesehatan di RS, Puskesmas, Pustu, Polindes, Poskes, fasilitas kesehatan swasta, mobile clinic dan sebagainya.

c. Pusat Penanggulangan Krisis Kementerian Kesehatan telah memberikan biaya operasional sebesar Rp 50.800.00, dengan rincian Kabupaten Lumajang sebesar Rp. 5.600.000, Kabupaten Probolinggo sebesar Rp. 34.000.000, Kabupaten Pasuruan sebesar Rp. 5.600.000 dan Kabupaten Malang sebesar Rp. 5.600.000.

d. Pada tanggal 29 - 30 Desember 2010, BBTKL PPM Surabaya di bawah koordinasi BNPB, BPBD, PPK Regional Jawa Timur dan Dinkes Kab. Probolinggo, melakukan surveilans epidemiologi faktor risiko penyakit dan masalah kesehatan yang berpotensi terjadi di sekitar Gunung Bromo melalui pemeriksaan kualitas udara ambient dan air. Lokasi pemeriksaan di 7 dusun dalam 3 kecamatan di Kab. Probolinggo, yaitu Kec. Sukapura, Kec. Kuripan dan Kec. Sumber.

e. Dinas Kesehatan Kab. Probolinggo :

  1. Membuat daftar petugas piket Puskesmas 24 jam "Siaga Darurat Bromo".
  2. Mobilisasi tenaga kesehatan sebanyak 49 orang (4 dokter umum, 14 perawat, 6 bidan, 3 tenaga kesehatan lingkungan, 3 surveilens, 2 ahli gizi, 3 tenaga farmasi, 6 supir dan 8 tenaga lainnya).*)
  3. Mobilisasi bantuan
  • Masker sebanyak 662.150 buah
  • MP-ASI sebanyak 465 koli
  • Obat-obatan sebanyak 4 paket
  • Tenda RS Lapangan sebanyak 1 set
  • Genset sebanyak 2 unit
  • Mobil opersional sebanyak 1 unit

f. Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan :

  1. Penyuluhan kesehatan keliling desa-desa.
  2. Mendistribusikan 17 ribu masker ke fasilitas kesehatan, yaitu ke Puskesmas Grati 4.000 buah, Puskesmas Lumbang 4.000 buah, Puskesmas Rejoso 4.000 buah, Puskesmas Nguling 4.000 buah, Pos-pos Polisi Lilin 400 buah, Dishub 200 buah, Bagian Protokol Pemkab 200 buah, Klinik Polres Pasuruan 200 buah. Selain itu masker juga dibagikan ke sekolah, pabrik dan kantor-kantor.
  3. Melakukan Rapid Health Assesment (RHA).
  4. Melakukan analisis dan pemetaan daerah beresiko.
  5. Sosialisasi penanggulangan bencana dampak aktivitas Gunung Bromo di lingkungan kesehatan.
  6. Menyiapkan sumber daya manusia siaga tenaga kesehatan.
  7. Menyiapkan peralatan / mendistribusikan masker.
  8. Memasang tanda dan menyiapkan Pos Kesehatan.
  9. Melakukan swiping pemakaian masker

g. Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang :

  1. Membagikan 43 ribu masker di daerah yang terpapar abu erupsi Gunung Bromo.
  2. Memberikan pelayanan kesehatan di Pos Kesehatan di Desa Ranupane dan Argosari di Kecamatan Senduro serta di Puskesmas Gucialit, Klakah, Ranuyoso dan Randuagung.
  3. Sosialisasi pemakaian masker dan kacamata.
  4. Rapat koordinasi dengan Kepala Puskesmas, Bidan Desa dan Perangkat Desa Ngadas di Balai Desa Ngadas.
  5. Melakukan koordinasi dan pengecekan kebutuhan masker masih mencukupi dan tidak ada peningkatan morbiditas penyakit kaitan dengan aktivitas gunung Bromo.
  6. Kordinasi dengan tim kesehatan (bidan desa).

h. PPK Regional Jawa Timur telah mengirimkan bantuan, yaitu :

  1. Untuk Dinkes Kab. Lumajang, mengirimkan bantuan berupa :
  • Masker sebanyak 22.000 buah.
  • Temepos/ Abate sebanyak 2 phill.
  • Oxytetraciklin Salep Mata sebanyak 400 kotak.
  • Kantong mayat sebanyak 20 buah.

2. Untuk Dinkes Kab. Probolinggo, mengirimkan bantuan berupa :

  • Masker sebanyak 248.650 buah.
  • MP-ASI Biskuit sebanyak 465 Koli.
  • Kantong mayat sebanyak 10 buah.
  • Obat-obatan 3 paket.
  • Oxytetraciklin Salep Mata sebanyak 9.600 buah, 6.000 tube tetes mata steril dan obat batuk sebanyak 800 botol.
  • Peminjaman tenda pelayanan kesehatan dan perlengkapannya.
  • Peminjaman genset, rompi, dan spanduk Pos Kesehatan.

3. Untuk Dinkes Kab. Pasuruan, mengirimkan bantuan berupa :

  • Masker 13.000 buah.
  • MP-ASI 10 koli.

4. Untuk Dinkes Kota Probolinggo, mengirimkan bantuan berupa :

  • Masker sebanyak 4.000 buah.

i. Beberapa instansi lainnya telah mengirimkan bantuan ke Kab. Probolinggo, yaitu :

  • Universitas Brawijaya Malang mengirimkan Mobile Team of Emergency and Disaster dengan perlengkapan mobil ambulan, mobil tangki air, mobil truk untuk evakuasi, obat-obatan dan tenaga sebanyak 12 Orang.
  • RSUD Dr.Sutomo dan RSUD Saiful Anwar Malang mengirimkan bantuan tim mobile clinic

Masalah Kesehatan Saat Ini

  1. Masyarakat di Kec. Sukapura, Sumber dan Kuripan berisiko mengalami gangguan kesehatan akibat menghirup dan kontak dengan udara akibat cemaran erupsi Gunung Bromo, terutama untuk parameter debu (PM 10), TSP, SO2, NO2 dan NH3.
  2. Masyarakat di Kec. Sukapura, Sumber dan Kuripan berisiko mengalami gangguan kesehatan akibat penggunaan ari dari sumber tandon dan air kran, terutama gangguan kesehatan akibat parameter pH, TDS, NO3, Fe, Mn, Zn dan SO4.
  3. Dibutuhkan perbaikan Polindes yang rusak di 3 lokasi di Kab. Probolinggo. Dinkes Kab. Pasuruan membutuhkan kacamata safety untuk Daerah Ring 1 dan 2 sebanyak 50 buah.

Rencana Tindak Lanjut

  1. Rekomendasi dari BBTKL PPM Surabaya :
  • Pemakaian alat pelindung diri berupa masker dan kacamata secara benar dan terus menerus bagi penduduk maupun petugas yang berada di daerah berisiko sampai dengan kondisi kualitas udara di bawah ambang normal.
  • Penyediaan air minum dan air bersih bagi yang memenuhi syarat kesehatan bagi penduduk di daerah berisiko, melalui pasokan air dari luar maupun pengolahan secara fisik maupun kimia terhadap air di daerah setempat.
  • Sebaiknya dilakukan edukasi secara intensif kepada penduduk di daerah berisiko terutama pada saat terjadi erupsi.

2. Dinas Kesehatan Kab. Probolinggo :
  • Melakukan pengobatan keliling (Mobile Clinic)
  • Melakukan pembagian MP ASI dan Masker.

3. Dinas Kesehatan Kab. Pasuruan :

  • Melaksanakan Gladi Pos dalam rangka membentuk potensi kerjasama antar Tenaga Kesehatan Dinas Kesehatan dengan Tenaga Kesehatan dari TNI, Polri dan Pelayanan Swasta.
  • Penajaman peran petugas surveilan dalam bencana alam, damapak perubahan lingkungan terhadap penyakit menular dan penyakit berbahaya.
  • Memperkuat Early Warning System.

4. PPK Regional Jawa Timur :

  • Pengiriman tambahan bantuan masker, MP-ASI Biskuit dan obat-obatan.
  • Pengiriman tenaga untuk Posko BNPB di Kab. Probolinggo.
  • Berkoordinasi terus-menerus dengan PPK Kemkes, BPBD Prov. Jawa Timur, dan Dinas Kesehatan Kab. Probolinggo.
  • Pemantauan tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, PPK Regional Jawa Timur dan Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan atas koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
  • Bila diperlukan segera mendirikan tenda RS Lapangan di tempat yang lebih aman dari tempat sebelumnya.

Ket: *) Informasi terbaru