Perkembangan akibat letusan Gunung Merapi hingga tanggal 3 November 2010.
Perkembangan akibat letusan Gunung Merapi hingga tanggal 3 November 2010.
Pada tanggal 26 Oktober 2010 terjadi meletusnya Gunung merapi pada pukul 17.02 WIB, Gunung Merapi terletak di 4 wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Magelang, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah serta Kabupaten Sleman di Provinsi DI Yogyakarta.
Berdasarkan data dari Badan Geologi Kementerian ESDM, sejak tanggal 26 Oktober hingga 3 November 2010, Gunung Merapi telah 91 kali mengeluarkan awan panas dan sejak tanggal 25 Oktober 2010 pukul 10.00 WIB hingga saat ini, status kegiatan Gunung Merapi ditetapkan pada tingkat Awas (level 4). *)
SITUASI SAAT INI
1. Permasalahan Kesehatan
a. Korban meninggal dunia sebanyak 42 orang (2 orang di Kab. Boyolali, 1 orang di Kab. Magelang dan 39 orang di Kab. Sleman).
b. Jumlah total korban yang dirawat inap sebanyak 236 orang. Yang masih dirawat inap sebanyak 95 orang (Prov. DIY sebanyak 20 orang dan Prov. Jawa Tengah sebanyak 75 orang). *)
c. Jumlah total korban yang dirawat jalan di Pos Kesehatan yaitu sebanyak 18.907 orang. *)
2. Pengungsian
a. Terjadi pengungsian sebanyak 73.421 orang yang tersebar di 93 titik pengungsian. Perkembangan pengungsi dapat dilihat pada tabel berikut. Rincian pengungsi hari terakhir terlampir.*)
Lokasi Pengungsian |
Jumlah Pengungsi |
|||||||
27/10 |
28/10 |
29/10 |
30/10 |
31/10 |
01/11 |
02/11 |
03/11 |
|
Prov. DIY |
|
|
|
|
|
|
|
|
Kabupaten Sleman |
16,550 |
14,223 |
14,223 |
17,007 |
18,600 |
19,098 |
24,414 |
24,414 |
Sub Total Prov. DIY |
16,550 |
14,223 |
14,223 |
17,007 |
18,600 |
19,098 |
24,414 |
24,414 |
Prov. Jawa Tengah |
|
|
|
|
|
|
|
|
Kabupaten Magelang |
30,634 |
28,365 |
30,671 |
31,268 |
39,015 |
39,695 |
39,695 |
39,102 |
Kabupaten Boyolali |
0 |
0 |
226 |
2,820 |
8,040 |
6,645 |
6,645 |
5,350 |
Kabupaten Klaten |
4,269 |
4,136 |
4,136 |
4,552 |
4,670 |
4,975 |
4,555 |
4,555 |
Sub Total Prov. Jawa Tengah |
34,903 |
32,501 |
35,033 |
38,640 |
51,725 |
51,315 |
50,895 |
49,007 |
Jumlah |
51,453 |
46,724 |
49,256 |
55,647 |
70,325 |
70,413 |
75,309 |
73,421 |
b. Upaya yang Telah Dilakukan :
- Memberikan pelayanan kesehatan di Pos Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit.
- Jumlah total pengungsi kelompok rentan yaitu 16.239 orang (Prov. DI Yogyakarta : 2.293 orang dan Prov. Jawa Tengah : 13.946 orang). Rinciannya pada tabel berikut ini.
No |
Kabupaten/Kota |
Bayi |
Balita |
Bumil |
Lansia |
Cacat |
Bulin |
Abortus |
Buteki |
Jumlah |
Prov. DIY |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1 |
Kab. Sleman |
10 |
821 |
62 |
1,139 |
56 |
|
|
205 |
2,293 |
|
Sub Total |
10 |
821 |
62 |
1,139 |
56 |
0 |
0 |
205 |
2,293 |
Prov. Jawa Tengah |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1 |
Kab. Magelang |
529 |
2,676 |
256 |
4,418 |
263 |
17 |
2 |
|
8,161 |
2 |
Kab. Klaten |
101 |
438 |
50 |
588 |
|
|
|
57 |
1,234 |
3 |
Kab. Boyolali |
|
2,378 |
268 |
1,786 |
119 |
|
|
|
4,551 |
|
Sub Total |
630 |
5,492 |
574 |
6,792 |
382 |
17 |
2 |
57 |
13,946 |
JUMLAH TOTAL DIY DAN JAWA TENGAH |
640 |
6,313 |
636 |
7,931 |
438 |
17 |
2 |
262 |
16,239 |
- Sepuluh penyakit terbesar di daerah pengungsian sebagai berikut :
No |
Jenis Penyakit |
Jumlah |
Persentase |
|
1 |
ISPA |
4,741 |
25.53% |
|
2 |
Cephalgia |
2,452 |
13.20% |
|
3 |
Myalgia/Otot &persdian |
2,105 |
11.33% |
|
4 |
Gastritis/ Dyspepsi |
2,077 |
11.18% |
|
5 |
Mata |
2,037 |
10.97% |
|
6 |
Hypertensi |
2,024 |
10.90% |
|
7 |
Kulit |
942 |
5.07% |
|
8 |
Diare |
316 |
1.70% |
|
9 |
Febris |
85 |
0.46% |
|
10 |
Lainnya |
1,792 |
9.65% |
|
TOTAL |
18,571 |
100.00% |
- Melakukan pelayanan kesehatan jiwa antara lain dengan mengirimkan 2 dokter spesialis jiwa dari RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang dan 1 psikolog, keliling ke semua TPS/TPA serta mendirikan Posko Traumatic di Kec. Srumbung Kab. Magelang. *)
- Melakukan upaya kesehatan reproduksi.
- Melakukan penyemprotan pestisida.
- Melakukan pendataan anak usia 5 - 29 bulan untuk dilakukan imunisasi campak. *)
- Terjadi permasalahan MCK dan sampah hampir di seluruh TPA yang padat penghuninya. *)
3. Bantuan yang Dimobilisasi
a. Kementerian Kesehatan
Mengirimkan Tim beranggotakan 27 orang (5 orang dari Ditjen Bina Yanmed, 13 orang dari PPK, 3 orang dari Ditjen Binkesmas, 5 orang dari Ditjen P2PL dan 1 orang dari Ditjen Binfar & Alkes).
Memberikan biaya operasional sebanyak Rp. 200 juta, dengan rincian : Provinsi Jawa Tengah sebanyak Rp. 150 Juta dan Provinsi DI Yogyakarta sebanyak Rp. 50 Juta.
Melakukan intervensi gizi di 8 lokasi pengungsian di Kab. Sleman.
Mengirimkan bantuan logistik berupa :
- Obat-obatan sebanyak 4 ton, masing-masing kabupaten diberikan 1 ton. Termasuk di antaranya yaitu obat luka bakar Burnazine Cream sebanyak 250 tube.
- MP-ASI sebanyak 6 ton dengan rincian Prov. DI Yogyakarta dan Kab. Magelang masing-masing sebanyak 2 ton serta Kab. Klaten dan Kab. Boyolali masing-masing sebanyak 1 ton.
- Alat kesehatan : 10 unit CVC set, 1 unit bedside monitor, 1 unit suction pump, 1 unit ventilator dan 2 unit nebulizer untuk RSUP Dr Sardjito
- Logistik Identitas : 20 Rompi dan 8 spanduk,
- Kantong mayat sebanyak 50 buah.
- Masker habis pakai sebanyak 128.000 pcs dan masker kain 10 boks.
- Bahan untuk pemberatasan penyakit dan penyehatan lingkungan : 7.500 Polibag, 500 botol air rahmat, 250 kg tawas, 100 liter lisol, 20 slap jamban, 110 liter insektisida, 10.000 tablet PAC, 8 ember Kaporit dan 10.000 Aquatab.
b. Dinas Kesehatan Provinsi Jateng
Mengkoordinir bantuan baik logistik maupun SDM yang akan bertugas di daerah bencana.
Membentuk Data Center untuk penanggulangan bencana Gunung Merapi.
c. Dinas Kesehatan Provinsi DIY
Mengkoordinir bantuan baik logistik maupun SDM yang akan bertugas di daerah bencana.
d. Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang
Mengaktifkan 58 Pos Kesehatan 24 jam di lokasi pengungsian dan melakukan rujukan.
Memobilisasi tenaga medis dan non medis sebanyak 335 orang yang terdiri dari 3 Dokter Spesialis, 45 Dokter Umum, 220 perawat, 12 Bidan, 5 dokter gigi, 4 Asisten Apoteker, 25 Supir, 17 Non Medis, 2 Surveilans, 1 Ahli Jiwa dan 1 Psikolog.
e. Dinas Kesehatan Kab. Boyolali
Mendirikan 5 Pos Kesehatan.
f. Dinas Kesehatan Kab. Sleman
Mendirikan 11 Pos Kesehatan 24 jam.
g. Dinas Kesehatan Kab. Klaten
Mendirikan 3 Pos Kesehatan dan Ambulace 24 jam.
Memobilisasi tenaga kesehatan dari 34 Puskesmas, 7 Rumah Sakit.
h. Polda DI Yogyakarta
Mengirimkan Tim DVI yang terdiri dari 3 orang dokter spesialis forensik, 21 orang co-asisten dan 6 orang tenaga lainnya.
i. UNFPA :
Memberikan bantuan berupa 150 maternity kit dan 50 bidan kit. *)
4. Bantuan yang di butuhkan :
a. Provinsi DI Yogyakarta
Kabupaten Sleman
- Obat - obatan penyakit mata (iritasi, infeksi).
b. Provinsi Jawa Tengah
Dinas Kesehatan Provinsi :
- Alat Pelindung Diri Penanganan Tanggap Darurat.
Kabupaten Magelang :
- Peralatan Komunikasi (HT dll).
- Alat Pelindung Diri untuk Pelayanan Kesehatan, Evakuasi (Sepatu Boat, Jas Hujan dll).
- Medical Kit (Minor Surgery dll).
- Veltbet untuk Pos Pelayanan Kesehatan di setiap TPS
- Pemenuhan kebutuhan pengungsi rentan (pampers, minyak kayu putih & minyak telon).
- Tensimeter dan stetoskop untuk di Pos Kesehatan. *)
Kabupaten Boyolali :
- MP-ASI 1 ton.
- Radio Komunikasi, HT.
- Obat Tetes Mata.
- Pantocain tetes mata.
Kabupaten Klaten :
- MPASI 1 ton, PMT Bumil ½ ton.
- Obat tetes mata, bedak salicyl.
- Pembalut Wanita, Pakaian Balita dan Bumil.
POTENSI MASALAH KESEHATAN
1. Gambaran : *)
a. Pengungsi
- Berdasarkan data penyakit dari Pos Kesehatan yang ada, kasus penyakit potensial KLB yang terdiri dari ISPA, Diare, penyakit mata dan penyakit kulit proporsinya tidak dominan yaitu sebesar 43,27%.
- Proporsi kelompok rentan pada pengungsian sebesar 22,12%.
- Terjadi permasalahan MCK dan sampah hampir di seluruh TPA yang padat penghuninya.
b. Rumah Sakit
Dalam 3 hari terakhir terlihat kecenderungan jumlah korban yang dirawat inap mengalami penurunan.
2. Rencana Tindak Lanjut *)
a. Perlu dilakukan pertemuan koordinasi dari seluruh sektor yang mendukung bidang kesehatan baik dari lintas program, lintas sektor dan LSM untuk lebih mengoptimalkan pelayanan kesehatan di Kab. Magelang, Kab. Klaten, Kab. Boyolali dan Kab. Sleman.
b. Perlu ada penyelarasan data dari Kabupaten, Provinsi maupun Pusat.
c. Perlunya penanganan MCK dan sampah di TPA yang padat penghuninya.
Keterangan: *) Informasi terbaru