Perkembangan Aktivitas Gunung Sinabung

476

Perkembangan Aktivitas Gunung Sinabung

Berdasarkan laporan Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tentang perkembangan kegiatan Gunung Sinabung di Kab. Karo, Prov. Sumatera Utara. I. Pendahuluan Aktivitas letusan dan sifat Gunungapi Sinabung tidak pernah tercatat, oleh karena itu tidak diketahui aktivitas letusannya. Karena letusannya tidak pernah tercatat sejak tahun 1600, maka G. Sinabung dikelompokkan dalam tipe B, dan tidak dilakukan pemantauan secara menerus. Aktivitas G. Sinabung terpantau hanya berupa manifestasi solfatara dan fumarola di dalam kawah aktif. II. Aktivitas 28 Agustus 2010 Pukul 08.00 - 16.00 WIB, secara visual terpantau asap putih tipis, ketinggian sekitar 20 meter dengan tekanan lemah hingga sedang. Pukul 16.00 - 19.00 WIB, G. Sinabung tertutup kabut. Pukul 19.00 - 24.00 WIB, tidak terpantau adanya asap dari kawah aktif. Dengan demikian G. Sinabung tidak menunjukkan adanya tanda-tanda peningkatan kegiatan. III. Aktivitas 29 Agustus 2010 Pukul 00.08 WIB, terdengar suara gemuruh. Dengan aktivitas tersebut maka G. Sinabung diubah tipenya dari tipe B menjadi tipe A dan statusnya dinyatakan AWAS terhitung pukul 00.10 WIB tanggal 29 Agustus 2010. Pukul 00.10 WIB berkoordinasi dengan tim di lapangan, diputuskan dilakukan pengungsian masyarakat yang bermukim dan beraktivitas pada radius 6 km dari kawah aktif. Pukul 00.12 WIB, tampak asap letusan dengan ketinggian 1500 meter dari bibir kawah IV. Tim Tanggap Darurat Tim Tanggap Darurat telah berada di lapangan (Desa Bekerah Cimacem, Kecamatan Namanteran) sejak 28 Agustus 2010 dan telah berkoordinasi dengan pejabat terkait dari Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Karo Tim akan memasang peralatan pemantauan dan mengikuti perkembangan aktivitas G. Sinabung secara cermat. Karena G. Sinabung dalam status AWAS maka akan dilaporkan perkembangan aktivitasnya setiap 6 jam. V. Rekomendasi Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas dalam radius 6 km dari kawah aktif agar diungsikan ke tempat yang aman. Jika terjadi hujan abu cukup deras, agar masyarakat menggunakan masker penutup hidung dan mulut serta menutup sumber air untuk keperluan minum. Mengingat G. Sinabung tidak diketahui aktivitas dan sifat letusannya, maka masyarakat agar bersabar mengikuti arahan Pemerintah Daerah (BPBD/Satlak/Satkorlak) dan Pemerintah Daerah agar senantiasa berkoordinasi dengan Tim ahli di lapangan. Mengingat saat ini di wilayah sekitar G. Sinabung sering turun hujan, agar masyarakat yang bermukim di bantaran sungai yang berhulu di puncak G. Sinabung agar mewaspadai kemungkinan terjadinya bahaya sekunder berupa banjir lahar.