Pada saat ini lokasi banjir berkurang menjadi 8 desa dalam 4 kecamatan yaitu Kecamatan Cibuaya, Batujaya, Jayakerta dan Rengasdengklok
Sejak tanggal 13 Januari 2009 terjadi banjir di 42 desa dalam 16 kecamatan di Kabupaten Karawang dengan ketinggian air berkisar antara 1 – 2,5 m. Banjir sempat meluas menjadi 20 kecamatan, namun sejak tanggal 19 Januari 2009 banjir mulai surut kecuali kecamatan Rengasdengklok air mulai naik kembali. Pada saat ini lokasi banjir berkurang menjadi 8 desa dalam 4 kecamatan yaitu Kecamatan Cibuaya, Batujaya, Jayakerta dan Rengasdengklok. Ketinggian air + 20 – 200 cm dan merendam 3.526 rumah. Jumlah penduduk yang terancam sebanyak 158 KK (467 jiwa) . Pada tanggal 15 Januari 2009 pukul 02.00 WIB terjadi tanah longsor di Desa Tegalega Kec. Ciampel. Jumlah penduduk yang terancam sebanyak 88 KK.
Kejadian tersebut tidak menyebabkan korban meninggal dunia maupun luka berat. Pasien yang dirawat jalan di Pos Kesehatan sebanyak 9.368 orang. Semuanya merupakan korban banjir. Persentase 4 penyakit potensial KLB sebagai berikut : 1) Dermatitis : 36,1% ; 2) ISPA : 24,4%; 3) Diare : 7,8%; 4) Konjungtivitis : 1,2%. Pengungsian akibat banjir berkurang menjadi ± 507 jiwa (20 KK), dengan rincian 447 orang di Kec. Batujaya dan 60 orang di Kec. Rengasdengklok.
Jajaran kesehatan setempat telah mengevakuasi korban, membentuk Pos Kesehatan, memberikan pelayanan kesehatan serta melakukan pemantauan di lokasi bencana. Depkes telah mengirimkan bantuan ke Dinkes Kab. Karawang berupa 3 ton MP ASI, 1 ton mie kremes dan 1 paket obat-obatan paket banjir. Dinkes Prov. Jawa Barat memberikan bantuan ke Dinkes Kab. Karawang berupa 20 buah Veltbed, 1 paket obat-obatan paket banjir, 10 buah Kantong Mayat dan 16 botol Lysol.
Hingga saat ini permasalahan Kesehatan masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat. Pemantauan tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, PPK Regional DKI Jakarta dan Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.