Minggu, 25 Oktober 2009
1,212
Perkembangan gempa bumi Prov. Sumatera Barat serta upaya penanggulangannya sampai tanggal 25 Oktober 2009.
Perkembangan gempa bumi Prov. Sumatera Barat serta upaya penanggulangannya sampai tanggal 25 Oktober 2009. Pada tanggal 30 September 2009 pukul 17.00 WIB telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 7,9 SR pada kedalaman 71 Km yg berlokasi di 0,84 LS – 99,65 BT (57 Km Barat Daya Pariaman – Sumbar). Gempa tersebut terutama dirasakan di Prov. Sumatera Barat dengan MMI III-VII, dengan wilayah yang paling parah yaitu : Kota Padang, Kota Pariaman, Kab. Padang Pariaman, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Pasaman Barat, Kab. Agam, Kab. Solok dan Kota Solok.
Gempa bumi tersebut juga dirasakan di 5 provinsi lainnya , yaitu Prov. Sumatera Utara (MMI III-IV) yaitu di Tapanuli Selatan, Sibolga dan Gunung Sitoli, Prov. Riau (MMI II-III) yaitu di Pekan Baru dan Duri, Prov. Bengkulu (MMI III-IV) yaitu di Bengkulu dan Kab. Muko-Muko, Prov. Lampung (MMI III-IV) yaitu di Liwa, Prov. DKI Jakarta (MMI II) yaitu di Jakarta. Gempa tersebut mengakibatkan sebanyak 279.201 unit rumah mengalami kerusakan, dengan rincian 135.229 rusak berat, 65.306 rusak sedang, 78.596 rusak ringan.
Korban akibat gempa tersebut adalah: korban meninggal dunia sebanyak 1.117 orang, korban luka berat sebanyak 788 orang dan korban luka ringan sebanyak 2.727 orang. Sudah tidak ada pengungsian.
Pasien yang masih dirawat inap di 6 RS sebanyak 65orang. Jumlah kumulatif pasien yang dioperasi 563 orang dan dipasang pen 123 orang. Terdapat 1 kasus tetanus dan saat ini sedang dirawat di RS Yos Sudarso. Pasien yang dirawat jalan di Poskes, Puskesmas, Mobile Clinic, RS dan RS Lapangan sebanyak 33.521 orang. Kasus penyakit didominasi dengan penyakit ISPA dan diare serta menunjukkan trend yang meningkat.
Sarana kesehatan yang rusak sebanyak 292 unit, terdiri dari 10 Rumah Sakit, 53 Puskesmas, 137 Pustu, 6 kantor dinas, 15 Polindes/Poskesdes, 2 gudang farmasi dan 69 Rumah Dinas. Sarana kesehatan di beberapa wilayah telah perifikasi oleh Tim dari PU.
Upaya yang dilakukan :
Pada tanggal 5 Oktober 2009, Departemen Kesehatan telah mendirikan Posko Aju yang bertempat di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Jl. Perintis Kemerdekaan No. 65 A, Padang, yang dipimpin oleh pejabat setingkat Eselon I. Posko tersebut memiliki 8 tim mobile terpadu serta 6 tim pelaksana yaitu Tim Pencari Fakta, Tim Kesehatan Lingkungan, Tim Pendataan Kerusakan Fisik, Tim Surveilans, Tim Pelayanan Kesehatan dan Tim Logistik. Rencananya masih akan dibentuk tim mobile terpadu lainnya.
Melakukan kegiatan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan lingkungan, antara lain pengasapan, penyehatan Air berupa pemeriksaan sampel air, pendistribusian water treatment dan aquatab, pendistribusian Hygiene Kit ke Kab. Pesisir Selatan sebanyak 58 paket dan Kab. Pasaman Barat sebanyak 20 paket, kegiatan surveillans, kegiatan imunisasi TT dengan hasil kumulatif 2.807 orang telah diimunisasi (Kota Padang: 1.268 orang, Kab. Padang Pariaman : 563 orang, Kota Pariaman : 831 orang, Kab. Agam : 145 orang), sweeping imunisasi TT bagi masyarakat usia 15-60 tahun, kegiatan imunisasi campak dengan hasil kumulatif 731 orang (Kab. Padang Pariaman : 1 orang, Kota Pariaman : 602 orang, Kab. Agam : 128 orang), kegiatan assesment coldchain di Puskesmas dengan hasil sebanyak 54 unit mengalami kerusakan (Kota Padang : 7 unit, Kota Pariaman : 6 unit, Kab. Padang Pariaman : 21 unit, Kab. Agam : 15 unit dan Kab. Pesisir Selatan : 5 unit).
Sejak tanggal 1 Oktober 2009 telah dikirimkan bantuan dana operasional dan logistik ke lokasi bencana yang berasal dari Departemen Kesehatan, PPK Sub Regional Sumatera Barat, PPK Regional Sumatera Utara, PPK Regional Sumatera Selatan, Dinkes Prov. Bengkulu, Yonkes TNI, pihak swasta serta bantuan dari luar negeri.
Tenaga yang telah memberikan pelayanan kesehatan di lokasi bencana sebanyak 5.010 yan terdiri dari 755 tenaga medis, 3.207 tenaga paramedis, 264 tenaga kesehatan masyarakat dan 784 tenaga lainnya. Rinciannya sebagai berikut : (A) Tenaga Kesehatan di Puskesmas dan Puskel di 5 kabupaten/kota yang terkena bencana sebanyak 1.371 orang (dokter : 171 orang, perawat : 876 orang, tenaga gizi : 95 orang, kesmas : 139 orang dan sanitarian : 90 orang). (B) Tenaga kesehatan di 11 RS pemerintah dan swasta di 5 kabupaten/kota yang terkena gempa sebanyak 2.161 orang (dokter spesialis : 44 orang, dokter umum : 111 orang dan perawat : 2.006 orang). (C) Tenaga kesehatan yang dimobilisasi ke lokasi bencana yang berasal dari Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan di Sumatera, Jawa, Sulawesi, TNI, POLRI, LSM dan sebagainya sebanyak 1.478 orang (12 tenaga assesment, 429 tenaga medis, 325 tenaga paramedis, 35 tenaga kesehatan masyarakat, 24 tenaga farmasi, 54 tenaga DVI dan 598 tenaga lainnya). Tenaga tersebut telah didistribusikan ke Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Padang Pariaman, Kab. Agam dan Kab. Pasaman Barat. Rinciannya ada pada lampiran.
RS Jiwa Padang telah membentuk Tim Mental Health dan Psiko Sosial yang dikoordinir bersama Dinas Kesehatan dan Direktorat Kesehatan Jiwa. Tim ini melakukan pertemuan secara rutin dan telah melaksanakan kegiatannya di kab. Agam dan Kab. Padang Pariaman.
Telah dibentuk Tim Traumatic Center yang didukung oleh 10 NGO asing dan 4 NGO lokal. Kegiatannya yaitu pemetaan kondisi psikologis anak di lokasi bencana, capacity building serta psychology first aid.
Pemantauan tetap dilakukan oleh seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang terkena bencana, PPK Sub Regional Sumatera Barat, PPK Regional Sumatera Utara dan Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.
Perincian bantuan logistik dan dana opersional yang telah dikirimkan ke lokasi bencana adalah:
Luar Negeri :
Dalam Negeri
PPK Regional Sumut : obat 1 paket, kantong mayat 100 buah, MP-ASI 30 dus, Masker 10 kotak, Oksigen 3 buah, spanduk 10 buah, ambulans 3 unit, mobil operasional 1 unit.
Departemen Kesehatan: Biaya operasional Rp 500 juta untuk dinkes Prov. Sumatera Barat, Obatan-obatan 1,5 ton, Kantong mayat 1.850 buah, MP-ASI 34,3 ton (5 ton ke Dinkes Prov. Sumbar, 5 ton ke Kab. Padang Pariaman, 14 ton ke Kab. Agam, 8,3 ton ke Kota Pariaman dan 2 ton ke Kab. Pesisir Selatan), tenda dan genset 2 buah, mesin fogging 2 buah, kelambu 500 buah, seruni 2 drum, jentika 10 dus, PKD 5 dus, Ringer laktat 5.000 botol, oralit 200 ml 5.000 bungkus, IV Kateter 400 set, Wing needle anak 100 set, dirigen 200 buah, kaporit 10 drum, lysol 300 liter, penjernih air tawas 1.000 kg, pot kaporit 200 buah, polybag sampah 5000 buah, air rahmat 500 botol, masker 4000 buah, baju steril disposibel 2000, orthopedic set 3 set, orthopedic battery-driven drill 1 set, bor orthopedic manual 1 set, basic mayor surgery set 1 set, vena section set 3 set, abdominal operation instrumen set 1 set, sterillisator 1 unit, kertas steril 1 koli, velbed 350 buah, polycrepe (elastic verban) 200 roll, polygip (gips) 200 roll, polygip 500 buah, polycrepe 400 buah, gips 123 koli, disposibel aluminium 88 unit, benang jahit 27 box, silk cassete 1.0 50 roll, silk 3.0 cutting 100 box, acrilic 30 set, skin traksi dewasa 30 buah, skin traksi anak 20 buah, cancellous bone screws 50 buah, tabung O2 10 tabung, tabung N2O 10 tabung, obat dan alat ortopedi 5 koli, ATS 1.500 UI 500 vial, Masker 2000 buah, handscoon 3 box, Imunoglobulin 10 vial, kursi roda 30 buah.
Direktur Utama BTN : nasi bungkus 2 x 1500 paket untuk RS Dr Djamil, RST Reksodiwiryo, RS Yos Sudarso, RS Siti Rahma dan RSUD Pariaman.
Biro Binsos Pemda Sumber: Obat-obatan dan alkes habis pakai 67 koli, bubur susu dan biskuit bayi 10 koli
Tenaga Kesehatan yang telah di mobilisasi ke lokasi bencana :
Luar Negeri
Instansi Pemerintah Pusat
Instansi Pemerintah Daerah
BUMN/Instansi Swasta
Organisasi Profesi/LSM Dalam Negeri