Perkembangan Krisis Kesehatan Akibat Erupsi Gunung Sinabung

2,841

Perkembangan Krisis Kesehatan Akibat Erupsi Gunung Sinabung

Gunung Sinabung masih terus memuntahkan material vulkanik. Sejak tanggal 5 Juni 2015 sampai saat ini status Gunung Sinabung masih Awas (Level IV). Pemerintah daerah memperpanjang status Tanggap Darurat sejak tanggal 7 Juli s.d. 10 Agustus 2015. Akibat erupsi ini, warga dari desa-desa yang berada di radius s.d. 7 Km dari Gunung Sinabung diungsikan.

1. Terjadi pengungsian pertanggal 22 Juli 2015 :

  1. Sebanyak 11.111 jiwa (3.150 KK), yang tersebar di 10 titik pengungsian.
  2. Sebanyak 6.179 jiwa (2.053 KK), tinggal di hunian sementara.

2. Jumlah pasien rawat jalan di pos kesehatan sejak tanggal 4 Juni s.d. 14 Juli 2015 sebanyak 3.901 orang.

3. Lima Penyakit terbanyak :

  1. ISPA : 53 %
  2. Gastritis : 12 %
  3. Diare : 6 %
  4. Hipertensi : 3 %
  5. Konjungtivitis : 3 %
  6. Lainnya : 21 %

4. Penurunan Status Kesehatan

  1. Peningkatan kasus gizi kurang. Sebelum bencana prevalensi 8% dan sesudah bencana 19%
  2. Peningkatan kasus ISPA. Sebelum bencana prevalensi 15%, pada saat bencana sebesar 30%-50%. Pasca bencana setelah dilakukan intervensi sebesar 20%.
  3. Peningkatan permasalahan kesehatan jiwa (depresi, cemas, psikosomatik, dan sebagainya).

5. Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan dan sarana prasarana yang rusak akibat erupsi Gunung Sinabung tahun 2013-2014 yaitu 3 Puskesmas, 27 Pustu dan 2 Poskesdes dengan nilai kerusakan dan kerugian sebesar Rp. 22.779.000.000,-.

UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN

1. Dinas Kesehatan Kabupaten Karo

  1. Dinas Kesehatan Kabupaten Karo memberikan pelayanan kesehatan dengan menyiagakan Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Pos Kesehatan di setiap lokasi pengungsian.
  2. Penyiapan pelayanan rujukan dan ambulans.
  3. Pengumpulan data penyakit dan kunjungan.
  4. Pemberdayaan penduduk lokal mengenai Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) bekerja sama dengan MDMC dan UNICEF.
  5. Mengajukan nama 16.000 penyintas pada Dinas Sosial dan sedang dalam proses verifikasi penerima bantuan iuran BPJS.

2. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara

  1. Melakukan pemantauan dan melaporkan perkembangan.
  2. Pendistribusian bantuan masker sebanyak 100.000 buah.
  3. Melakukan upaya :
  • Surveilans epidemiologi penyakit potensi KLB
  • Pengendalian vektor
  • Pemeriksaan jentik
  • Pembinaan dan monitoring terhadap SDM di daerah, yang telah dilatih mengenai kesehatan jiwa.

3. Kementerian Kesehatan

  1. Melakukan pemantauan dan melaporkan perkembangan.
  2. PPKK Regional Sumatera Utara telah mendorong 5 ton MP-ASI yang ada di gudang pada tanggal 20 Juni 2015.
  3. Pendistribusian masker sebanyak 20.000 dari PPKK Regional Sumut.
  4. PPK Regional Sumatera Utara akan memberikan bantuan pinjam pakai 1 unit emergency perkotaan untuk Pustu.
  5. Pendistribusian buffer stock khusus kedaruratan bidang penyehatan lingkungan oleh di Direktorat Penyehatan Lingkungan, UPT BTKL Medan dan KKP Medan.
  6. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular memberikan bantuan “Posbindu PTM Kit” pada Dinas Kesehatan Kabupaten Karo.
  7. KKP melakukan penilaian dalam rangka pengendalian vektor.
  8. UPT BTKL Medan melakukan pemeriksaan kualitas udara dan air.
  9. Ditjen PP & PL mendistribusikan logistik sanitasi air dan lingkungan ke BTKL Medan berupa masker, penjernihan air cepat (pac) dan paket obat-obatan sebanyak 10.000 pcs, 1.200 sachet dan 5 paket obat
  10. Telah melakukan penilaian kerusakan dan kerugian bidang kesehatan pasca erupsi Gunung Sinabung 2013-2014
  11. Melakukan rapat koordinasi dan menyusun Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Sumber Daya Kesehatan Pasca Erupsi Gunung Sinabung (terlampir).
  12. Menetapkan Rumah Sakit rujukan