Perkembangan akibat letusan Gunung Merapi hingga tanggal 2 November 2010.
Perkembangan akibat letusan Gunung Merapi hingga tanggal 2 November 2010.
Pada tanggal 26 Oktober 2010 terjadi meletusnya Gunung merapi pada pukul 17.02 WIB, Gunung Merapi terletak di 4 wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Magelang, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah serta Kabupaten Sleman di Provinsi DI Yogyakarta.
Hingga saat ini Gunung Merapi masih dinyatakan "Awas" dan masih sering meletus dengan mengeluarkan awan panas.
Korban meninggal hingga saat ini sebanyak 42 orang (2 orang di Kab. Boyolali, 1 orang di Kab. Magelang dan 39 orang di Kab. Sleman). *)
Korban yang masih dirawat inap sebanyak 103 orang, dengan rincian sebagai berikut : *)
LOKASI |
RUMAH SAKIT/ PUSKESMAS |
27/10 siang |
27/10 sore |
28/10 pagi |
28/10 sore |
29/10 |
30/10 |
31/10 |
1/11 |
DI Yogyakarta |
RS. Sardjito |
11 |
11 |
7 |
5 |
4 |
5 |
4 |
8 |
RS Bethesda |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
1 |
|
RS. Grasia |
1 |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
|
RS. Puri Husada |
|
|
|
|
1 |
||||
RS. Panti Rapih |
|
|
|
|
|
|
1 |
1 |
|
Kabupaten Sleman |
RSUD Sleman |
|
|
|
|
|
|
|
2 |
RS. Panti Nugroho |
14 |
1 |
9 |
8 |
5 |
7 |
4 |
4 |
|
Kabupaten Magelang |
RSUD. Muntilan |
46 |
26 |
40 |
46 |
34 |
69 |
85 |
63 |
PKM Kec. Dukun |
16 |
16 |
0 |
17 |
17 |
0 |
0 |
0 |
|
RSIA Aisyah |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
0 |
0 |
8 |
|
RSUD Tidar |
|
|
|
|
|
|
|
1 |
|
Kabupaten Klaten |
RSUP Soeradji |
4 |
4 |
4 |
2 |
1 |
3 |
0 |
2 |
RSIA Klaten |
0 |
0 |
0 |
0 |
1 |
0 |
0 |
0 |
|
PKM Kemalang |
5 |
5 |
7 |
4 |
11 |
10 |
10 |
10 |
|
PKM Manisrenggo |
2 |
2 |
1 |
0 |
1 |
0 |
2 |
2 |
|
Kabupaten Boyolali |
PKM Selo |
4 |
3 |
3 |
3 |
0 |
11 |
0 |
|
J U M L A H |
103 |
74 |
75 |
89 |
81 |
96 |
119 |
103 |
Data 10 besar penyakit di Pos Kesehatan di Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta adalah : *)
No |
NAMA PENYAKIT |
Prosentase |
1 |
Cepalgia |
10.7 |
2 |
Ispa |
10.6 |
3 |
Hipertensi Primer |
10.1 |
4 |
Penyakit Mata lain/iritasi mata |
8.9 |
5 |
Myalgia |
7.7 |
6 |
Common Cold |
7.0 |
7 |
Gastritis |
5.5 |
8 |
Dispepsi |
4.1 |
9 |
Dermatitis Kontak Alergi |
3.5 |
10 |
Gangguan otot/kontraktur otot |
2.8 |
Data 10 besar penyakit di Pos Kesehatan di Kabupaten Klaten, Boyolali dan Magelang, Provinsi Jawa Tengah adalah : *)
No |
NAMA PENYAKIT |
Prosentase |
1 |
ISPA |
28.57 |
2 |
Hipertensi |
5.51 |
3 |
Sakit Mata |
4.73 |
4 |
Sakit Telinga |
4.62 |
5 |
Pusing-pusing |
3.81 |
6 |
Reumatik |
3.13 |
7 |
Diare |
2.98 |
8 |
Myalgia |
2.83 |
9 |
Kulit |
2.69 |
10 |
Pegal-pegal |
2.54 |
Pengungsian hingga saat ini sebanyak 70.143 orang, dengan rincian sebagai berikut : *)
No |
Kabupaten |
Kecamatan |
Jumlah Titik Pengungsi |
Jumlah Pengungsi |
1 |
Magelang |
Muntilan |
13 |
4.893 |
Srumbung |
7 |
7.465 |
||
Sawangan |
17 |
7.204 |
||
Salam |
6 |
6.274 |
||
Mungkid |
7 |
1.913 |
||
Dukun |
8 |
11.946 |
||
SUB JUMLAH |
58 |
39.695 |
||
2 |
Boyolali |
Selo |
9 |
4.007 |
Musuk |
7 |
1.642 |
||
Cepogo |
5 |
996 |
||
SUB JUMLAH |
21 |
6.645 |
||
3 |
Klaten |
|
3 |
4.975 |
4 |
Sleman |
|
11 |
4.007 |
J U M L A H |
93 |
70.143 |
Upaya yang dilakukan
- Evakuasi korban dan penduduk yang rentan.
- Memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, Puskesmas dan Pos Kesehatan.
- Membangun jejaring informasi bersama yaitu Kementerian Kesehatan, Dinkes Prov. Jateng, Dinkes Prov. DI Yogyakarta, Dinkes Kabupaten Sleman, Dinkes Kabupaten Magelang, Dinkes Kabupaten Boyolali, Dinkes Kabupaten Klaten, Rumah Sakit Rujukan
- Melakukan pemantuan vektor penyakit dan penyemprotan lalat di lokasi pengungsian.
- Melakukan pemeriksaan sumber air bersih di pengungsian.
- BTKL Yogyakarta melakukan pemeriksaan kualitas udara dengan hasil "udara di barak pengungsian Balai Desa Tlogolele dan Balai Desa Tlogomulyo, Kec. Selo, Kab. Boyolali masih memenuhi baku mutu".
- Penguatan sistem rujukan rumah sakit.
- Sektor kesehatan telah melakukan upaya-upaya sebagai berikut :
Kementerian Kesehatan telah memobilisasi sumber daya :
- Rompi sebanyak 20 buah dan spanduk sebanyak 8 buah dan kantong mayat sebanyak 50 buah.
- Obat-obatan sebanyak 4 ton, masing-masing kabupaten diberikan 1 ton.
- MP-ASI sebanyak 6 ton dengan rincian Prov. DI Yogyakarta sebanyak 2 ton, Kab. Magelang sebanyak 2 ton, Kab. Klaten sebanyak 1 ton, Kab. Boyolali sebanyak 1 ton.
- Masker sebanyak 128.000 pcs, Polibag sebanyak 7.500 buah, air rahmat sebanyak 500 botol, tawas sebanyak 250 kg, lisol sebanyak 100 liter, slap jamban sebanyak 20 buah, insektisida sebanyak 110 liter, PAC sebanyak 10.000 tablet, Kaporit sebanyak 8 ember, masker kain sebanyak 10 box dan Aquatab sebanyak 10.000 tab. *
- Mengirimkan Obat luka bakar Burnazine Cream sebanyak 250 tube, 10 unit CVC set, 1 unit bedside monitor, 1 unit suction pump, 1 unit ventilator dan 2 unit nebulizer untuk RSUP Dr Sardjito.
- Biaya operasional sebanyak Rp. 200 juta, dengan rincian : Provinsi Jawa Tengah sebanyak Rp. 150 Juta dan Provinsi DI Yogyakarta sebanyak Rp. 50 Juta.
- Kementerian Kesehatan mengirimkan Tim beranggotakan 23 orang untuk penanggulangan krisis kesehatan (4 orang dari Ditjen Bina Yanmed, 9 orang dari PPK, 3 orang dari Ditjen Binkesmas, 5 orang dari Ditjen P2PL dan 1 orang dari Ditjen Binfar & Alkes).
- Melakukan intervensi gizi di 8 lokasi pengungsian di Kab. Sleman. *)
Dinas Kesehatan Provinsi Jateng
- Mengkoordinir bantuan baik logistik maupun SDM yang akan bertugas di daerah bencana.
- Membentuk Data Center untuk penanggulangan bencana Gunung Merapi.
- Membantu Dinkes Kabupaten dalam melakukan surveilans penyakit.
- Penyuluhan PHBS.
- Perbaikan sanitasi lingkungan.
- Perbaikan gizi.
Dinas Kesehatan Provinsi DIY
- Mengkoordinir bantuan baik logistik maupun SDM yang akan bertugas di daerah bencana.
- Pemantauan dan pemberantasan vektor penyakit di tempat pengungsian.
- Penguatan surveilans (penyakit dan gizi), kesehatan lingkungan, data informasi, pelayanan dan promosi kesehatan.
- Pembentukan petugas koordinator di setiap tempat pengungsian
- Koordinasi dengan NGO (MerC, UNICEF) *)
Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang
- Mengaktifkan 58 Pos Kesehatan 24 jam di lokasi pengungsian dan melakukan rujukan.
- Memobilisasi tenaga kesehatan yang terdiri dari 3 Dokter Spesialis, 45 Dokter Umum, 220 perawat, 12 Bidan, 5 Drg, 4 Asisten Apoteker, 25 Supir, 17 Non Medis, 2 Surveilans, 1 Ahli Jiwa dan 1 Psikolog. *)
- Telah memperoleh tenaga kesehatan dari : 11 Dinkes, 5 RSU (dr. Kariadi, RSU Banyumas, RSU Wonosobo, RS Roemani, RS Tugurejo Semarang), 2 Ormas (Nasdem, Barindo), 2 Parpol (Gerindra, PKS), 6 Institusi Pendidikan (AKPER Pemprov, STIKES Ngudi Waluyo, FK Undip, STIKES Muhammadiyah Magelang, AKPER Kemenkes, AKPER KBN Magelang), PMI Blora, PMI Kota Magelang, PMI Boyolali, PMI Kabupaten Magelang, BRI Pusat, Pertamina Cilacap, BKPM Magelang, Organisasi Profesi (IBI, IDI, IAI, PERSAGI, PPNI), 6 RS di Magelang, Dasipena dan Santri Siaga. Bantuan tenaga kesehatan ini bekerja selama 2 sampai 4 hari sesuai penugasannya masing-masing. *)
- Menyiagakan puskesmas di luar daerah rawan.
- Membentuk tim surveilens.
- Mendistribusikan masker dan MP-ASI untuk masyarakat.
-
Penyehatan lingkungan pengungsi dan antisipasi KLB, kegiatan yang dilakukan meliputi tindakan preventive (fogging, inspeksi sanitasi, pemeriksaan sampling makanan labkesmas) : Penyemprotan sumber lalat di wilayah Tanjung dan Jumoyo, melakukan kaporisasi, mendistribusikan sanitasi kid., membagikan Polly Bag Sampah, 600 buah terbagi, mendistribusikan Aquatab 400 dos., mendistribusikan airrahmat 1016 botol, sudah digunakan, melakukan pemeriksaan sumber air di 7 titik dan makanan 11 sampel di pengungsian, KLB Penyakit maupun makanan tidak ditemukan, melakukan pemantauan surveilans sebanyak 6 tim, melakukan pemeriksaan air bersih dan sampel makanan, melakukan supervisi ke TPA setiap hari.
-
Pelayanan Kesehatan Jiwa untuk mengantisipasi psikososial pada masyarakat trauma Pasca Bencana, dilakukan oleh 2 dokter spesialis jiwa dari RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang dan 1 psikolog, keliling ke semua TPS/TPA untuk assesment sebagai dasar dilakukan tindakan. *)
Dinas Kesehatan Kab. Boyolali :
- Mendirikan 5 Pos Kesehatan.
- Memberikan pelayanan kesehatan gratis.
- Menyiagakan Ambulance 24 jam dan merujuk pasien yang memerlukan rawat inap.
- Mendistribusikan masker untuk masyarakat.
Dinas Kesehatan Kab. Sleman :
- Mendirikan 11 Pos Kesehatan 24 jam.
- Penguatan sistem informasi.
- Melakukan upaya kesehatan reproduksi di barak pengungsian.
- Surveilans penyakit dan gizi, inspeksi sanitasi.
- Promosi kesehatan dengan media dan komunikasi langsung.
- Penguatan sistem rujukan.
- Membagikan masker dan menyiapkan logistik kesehatan.
- Memberikan pelayanan dan penjaminan pembiayaan korban meninggal.
- Memberikan pelayanan dan pendampingan kejiwaan.
Dinas Kesehatan Kab. Klaten :
- Mendirikan 3 Pos Kesehatan dan Ambulace 24 jam.
- Memobilisasi tenaga kesehatan dari 34 Puskesmas, 7 Rumah Sakit dan bekerja sama dengan PMI.
- Mendistribusikan masker untuk masyarakat.
- Berkoordinasi dengan RS Muwardi Solo untuk mendirikan Rumah Sakit Lapangan.Melakukan penyuluhan kesehatan kepada ibu menyusui tentang pemberian ASI.
Polda DI Yogyakarta telah mengirimkan Tim DVI yang terdiri dari 3 orang dokter spesialis forensik, 21 orang co-asisten dan 6 orang tenaga lainnya.
Bantuan yang di butuhkan :
Provinsi DI Yogyakarta
Kabupaten Sleman
- Obat - obatan penyakit mata (iritasi,infeksi).
Provinsi Jawa Tengah
Dinas Kesehatan Provinsi
- Alat Pelindung Diri Penanganan Tanggap Darurat.
Kabupaten Magelang :
- Peralatan Komunikasi (HT dll).
- Alat Pelindung Diri untuk Pelayanan Kesehatan, Evakuasi (Sepatu Boat, Jas Hujan dll).
- Medical Kit (Minor Surgery dll).
- Veltbet untuk Pos Pelayanan Kesehatan di setiap TPS
- Pemenuhan kebutuhan pengungsi rentan (pampers, minyak kayu putih & minyak telon).
Kabupaten Boyolali
- MP-ASI 1 ton.
- Radio Komunikasi, HT.
- Obat Tetes Mata.
- Pantocain tetes mata.
Kabupaten Klaten
- MPASI 1 ton, PMT Bumil ½ ton.
- Obat tetes mata, bedak salicyl.
- Pembalut Wanita, Pakaian Balita dan Bumil.
Kesimpulan
Pemantauan tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten terkait, Dinas Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta, PPK Regional Jawa Tengah dan Pusat Penanggulangan Krisis Kementerian Kesehatan