Perkembangan pasca tsunami di Kab. Kep. Mentawai Prov. Sumatera Barat hingga tanggal 11 November 2010.
Perkembangan pasca tsunami di Kab. Kep. Mentawai Prov. Sumatera Barat hingga tanggal 11 November 2010.
Pada tanggal 25 Oktober 2010 pukul 21.52 WIB telah terjadi tsunami di Kabupaten Pulau Mentawai Provinsi Sumatera Barat yang terjadi pasca gempa bumi berkekuatan 7,2 SR, kedalaman 10 km dengan pusat gempa 78 km Barat Daya Pagai Selatan Kepulauan Mentawai Sumatera Barat.
SITUASI SAAT INI
1. Permasalahan Kesehatan (rincian ada pada lampiran 1)
a. Korban meninggal dunia sebanyak 448 orang.*)
b. Korban yang dirawat : *)
- Jumlah total yang dirawat inap sebanyak 173 orang ( masih dirawat inap sebanyak 37 orang dengan rincian : 21 orang di Puskesmas Atas, 14 orang di RSUP M. Jamil dan 2 orang di RSUD Tuah Pejat).
- Jumlah korban yang dirawat jalan sebanyak 325 orang.
- Fasilitas kesehatan yang rusak yaitu 1 Puskesmas Malakopak, 1 Pustu Malakopak, 3 Polindes (Muntei Kecil, Lima Sua, dan Surat Kaban) dan 1 Kantor Desa (dijadikan Yankes) di Kecamatan Malakopak.
a. Jumlah pengungsi sebanyak 7.362 orang di lapangan bola Kec. Sikakap dan tersebar di pulau-pulau. *)
b. Kegiatan kesehatan yang telah dilaksanakan. *)
- Melakukan pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap.
- Melakukan penyemprotan Dusun Maonai untuk 13 unit rumah.
- Melakukan Traumatic Healing secara pengobatan kasus akut dan therapi bermain di dusun Maonai di kordinasi oleh RSJ HB Saanin Padang.
- Melakukan Penyemprotan di Dusun Peururogat untuk 35 Rumah.
- Memberikan pelayanan kesehatan di Pustu, Puskesmas dan Rumah Sakit.
- Ditemukan kasus baru penyakit campak 1 orang di Dusun Mahonai.
3. Bantuan yang Dimobilisasi
a. Berbagai instansi telah mengirimkan bantuan tenaga kesehatan dengan jumlah total sebanyak 477 orang yang terdiri dari 17 orang fasilitator, 25 dokter spesialis, 3 Psikiater, 68 dokter umum, 4 dokter gigi, 4 DVI, 3 apoteker, 234 perawat, 1 bidan, dan 112 tenaga surveilans, 6 Logistik dan 3 Gizi, tenaga kesehatan yang masih ada di lokasi bencana sebanyak 139 orang. *)
b. Berbagai instansi telah memberi bantuan dana operasional dan logistik yaitu sebagai berikut : (Rincian terlampir)
- Kementerian Kesehatan memberikan bantuan dana operasional sebesar Rp. 100.000.000,- dan bantuan logistik berupa obat-obatan, MP-ASI dan Oksigen Konsentrat.
- PPK Sub Regional Sumatera Barat mengirimkan bantuan logistic berupa obat-obatan, bahan habis pakai, alat perlengkapan diri, vaksin, MP ASI, Bahan untuk pengendalian vektor dan penyehatan lingkungan, kantong jenazah, tenda, oksigen konsentrat, Oksigen + Regulator dan sebagainya.
- KKP Kelas II Padang memberikan bantuan logistik untuk pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
- Tentara Nasional Indonesia mendirikan tenda yang akan difungsikan sebagai rumah sakit lapangan di Kecamatan Sikakap.
- Bulan Sabit Merah memberikan bantuan berupa obat-obatan, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan.
- UNICEF memberikan bantuan berupa kelambu.
I. POTENSI MASALAH KESEHATAN
1. Gambaran :
a. Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan data penyakit di Pelayanan Kesehatan masih didominasi oleh trauma fisik seperti luka-luka, trauma tumpul dan fraktur. Karena itu perlu diwaspadai adanya infeksi akibat penanganan atau perawatan luka yang tidak tepat.
b. Perubahan cuaca yang tiba-tiba ekstrim, mengakibatkan kegiatan penanganan kesehatan belum optimal dapat dilakukan, terutama untuk kasus rujukan dari Sikakap ke RSUP M. Djamil Padang dan pemberangkatan tenaga kesehatan melalui helikopter.
c. Waspada meningkatnya kasus campak di Dusun Mahonai perlu tindak lanjut penyelidikan lapangan.