Hujan es merupakan siklus yang biasa terjadi setiap tahun di Kabupaten Lanny Jaya. Namun pada tahun 2015, akibat perubahan cuaca, hujan es tahun ini tergolong panjang dan ekstrem karena terjadi sepanjang hari. Dengan kondisi tersebut, suhu udara mencapai minus 3°C pada malam hari sejak 1 Juli lalu, sementara pada siang hari suhu 10°-13° C. Fenomena alam ini bukan merupakan kejadian langka, tetapi merupakan siklus yang biasa terjadi dalam kurun 3 tahunan atau 5 tahunan, dan bahkan 10 tahunan. Hujan es terakhir kalinya di Lanny Jaya terjadi pada tahun 1992.
Sebelum hujan es terjadi, kekeringan telah melanda daerah tersebut dan warga tidak siap menghadapi perubahan cuaca ekstrem, sehingga banyak warga masyarakat yang kedinginan dan sakit. Selain di Distrik Wano Barat, ada 2 Distrik lain yang dilanda hujan es, yaitu Distrik Kayuwage dan Distrik Goa Baliem, dengan jumlah kampung di ketiga Distrik tersebut ada 26 Kampung dengan populasi penduduk setiap kampung rata-rata 400 KK, sehingga jumlah seluruh masyarakat yang terkena hujan es sekitar 1.200 KK.
Selain di Kabupaten Lanny Jaya, cuaca ekstrem juga terjadi Kabupaten Puncak dan Kabupaten Nduga. Disamping itu, perubahan cuaca ekstrem akibat hujan es, telah mengakibatkan tanaman pertanian masyarakat (umbi-umbian) menjadi kering dan mati. Pohon ubi yang telah mengering beberapa waktu kemudian akan tumbuh tunas baru dan pada waktu tertentu akan menghasilkan ubi, namun hasil umbi tersebut berair, dan bila dikonsumsi oleh masyarakat dapat menimbulkan diare, masyarakat terancam kelaparan. Kejadian tersebut dapat menyebabkan terjadinya krisis kesehatan.
Terdapat 3 kabupaten terdampak, yaitu sbb :
- Kab. Lanny Jaya : Distrik Goa Baliem (7 kampung), Distrik Wano Barat (11 kampung), dan Distrik Kuyawage (8 kampung).
- Kab. Puncak : Distrik Agandugume (3 kelurahan).
- Kab. Nduga : Distrik Nenggejagin dan Distrik Utpagga.
Jumlah total penduduk terdampak di 3 kabupaten tersebut sebanyak 20.160 KK.
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN :
1. Pemda Kabupaten Lanny Jaya
Bupati Lanny Jaya, Befa Jigibalom, pada tanggal 16 Juli 2015 menetapkan status darurat bencana alam di Distrik Kuyawage dan sekitarnya
2. Dinas Kesehatan Kabupaten
- Menurunkan Tim RHA.
- Mendirikan pos kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan di Kampung Mume, Distrik Kuyawage dan Distrik Wano Barat.
3. Dinas Kesehatan Provinsi Papua
- Melakukan pemantauan dan melaporkan perkembangan.
- Koordinasi dengan Dinas Kesehatan yang terdampak cuaca ekstrim, kabupaten Lanny Jaya, kab. Puncak dan kab. Nduga.
4. Kementerian Kesehatan
- Staf Ahli Menteri Bidang Pembiayaan dan Pemberdayaan Masyarakat, dr. Bambang Sardjono, MPH. berkunjung ke Prov. Papua dan melakukan koordinasi dengan Bupati Puncak didampingi Kepala Bappeda dan dari DPD Papua, hasilnya yaitu :
- Fenomena hujan es sudah terjadi sejak tanggal 5 Juli dan wilayah yang terkena hujan es ini merupakan wilayah yang terisolasi yang cukup sulit untuk diakses.
- Bupati sudah mengirimkan bantuan bahan makanan berupa beras dan mie instan yang diangkut dengan helikopter.
- Bupati juga sudah menulis laporan kepada Presiden dengan tembusan ke Menteri Kesehatan untuk perhatian dan permohonan bantuan obat-obatan, makanan dan tenaga medis.
- Melakukan pemantauan dan melaporkan perkembangan.
5. Lintas Sektor Terkait
a. BNPB
Mengirimkan bantuan dengan jumlah tonase mencapai 13.400 kg, berupa :
- Bahan makanan
- Perlengkapan tidur (selimut dan matras)
- Sembako
- Pakaian
- Dana Siap Pakai Rp. 250.000.000,-
b. Kemensos
Mengirimkan bantuan makanan 3.300 kg.