Baru baru ini Rakernas sektor kesehatan diadakan di Kota Solo Provinsi Jawa Tengah. Rakernas di Kota Solo ini merupakan pertemuan akbar pertama sektor kesehatan di tahun 2007 yang dihadiri Menteri Kesehatan RI beserta jajarannya, Gubernur Provinsi Jawa Tengah, pejabat lintas sektor, pimpinan dari berbagai LSM dan organisasi profesi, para Kepala Dinas, Direktur Rumah Sakit.
Rakernas di Kota Solo ini merupakan pertemuan akbar pertama sektor kesehatan di tahun 2007 yang dihadiri Menteri Kesehatan RI beserta jajarannya, Gubernur Provinsi Jawa Tengah, pejabat lintas sektor, pimpinan dari berbagai LSM dan organisasi profesi, para Kepala Dinas, Direktur Rumah Sakit. Tema Rakerkesnas 2007 ini adalah “Meningkatkan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan”. Adapun sub temanya adalah “ Meningkatkan efisiensi dan efektifitas serta menata alokasi dan utilisasi anggaran kesehatan dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang terjangkau, adil dan merata”.
Dalam sambutannya Menteri Kesehatan RI menyatakan bahwa kinerja pembangunan kesehatan dinilai cukup berhasil baik dari opini masyarakat maupun penilaian langsung dari Presiden RI. Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan dalam dua tahun terakhir ini telah berhasil meningkatkan status kesehatan masyarakat. Angka kematian bayi dan angka kematian ibu telah menurun secara bermakna demikian pula umur harapan hidup telah semakin meningkat.
Namun selanjutnya Menteri Kesehatan RI menambahkan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan sampai saat ini dan beberapa tahun ke depan, masih akan tetap menghadapi berbagai masalah nasional, yaitu: kemiskinan, keadaan dan kemampuan antar daerah yang sangat berbeda, desentralisasi bidang kesehatan yang belum optimal, proses pembelajaran demokratisasi, bencana alam dan kejadian luar biasapenyakit, kesadaran dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang masih rendah, dan pendanaan kesehatan per-kapita yang juga masih sangat rendah.
Adapun isu strategis di bidang kesehatan yang sekarang ini dihadapi adalah:
-
Banyaknya masalah kesehatan yang seharusnya dapat dideteksi dan diatasisecara dini di tingkat paling bawah
-
Jumlah dan mutu tenaga kesehatan yang belum memenuhi kebutuhan
-
Sarana pelayanan kesehatan belum memenuhi kebutuhan masyarakat, pelayanan kesehatan masih mahal/belum sepenuhnya terjangkau, dan pengelolaannya belum efisien.
-
Pemanfaatan pembiayaan kesehatan belum fokus dan sinkron, serta hasil dari sarana kesehatan menjadi pendapatan daerah.
-
Masyarakat miskin belum sepenuhnya terjangkau oleh program Askeskin disebabkan masih kurangnya tempat tidur kelas 3 di rumah sakit, dan
-
Beban ganda penyakit.
Dalam Rakernas di Solo ini juga dibahas beberapa pokok pokok permasalahan yaitu:
-
Dalam penyelenggaraan program Askeskin, masih dijumpai adanya kelambatan pengajuan dan pembayaran klaim pelayanan rumah sakit bahkan maih ada masyarakat miskin yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya.
-
Kurangnya tenaga kesehatan di sebagian besar provinsi akibat beberapa peraturan dan ketentuan yang berkaitan dengan pendayagunaan tenaga kesehatan dianggap menghambat upaya penyediaan dan penyebaran tenaga kesehatan, oleh karena itu arahan Presiden RI untuk melakukan percepatan pengadaan dokter spesialis harus dijawab dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
-
Banyaknya provinsi yang masih membutuhkan adanya revisi DIPA dan Petunjuk Operasional Kegiatannya (POK) sampai bulan Maret 2007, oleh karena itu perencanaan dan penganggaran pembangunan kesehatan masih perlu ditingkatkan.
-
Perlu penjelasan dan peningkatan lebih lanjut peran provinsi dalam pemantauan atau monitoring kegiatan pembangunan kesehatan utamanya dengan dana yang bersumber dari APBN dan DAK.
-
Realisasi anggaran kegiatan pembangunan kesehatan dengan sumber pembiayaan luar negeri (PHLN) sangat rendah disebabkan rumitnya pengelolaan proyek-proyek PHLN di samping itu pelaksanaan kegiatan proyek PHLN kurang terintegrasi dengan kegiatan program-program pembangunan kesehatan di daerah.
-
Adanya hambatan dalam proses pengadaan barang di daerah di beberapa propinsi.
Menteri Kesehatan RI juga sangat mengharapkan melalui Rakernas Solo ini good governance dapat diupayakan dan diterapkan dengan sebaik-baiknya, serta mengajak semua pihak untuk menjadi mitra kerja dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, untuk membuat rakyat sehat.