Emergency Medical Teams (EMTs) atau Tim Medis Darurat - Memfokuskan Kembali Pengembangan EMT di Indonesia

Emergency Medical Teams (EMTs) atau Tim Medis Darurat  - Memfokuskan Kembali Pengembangan EMT di Indonesia

Second South East Asia (SEA) Regional Emergency Medical Team (EMT) Working Group Meeting dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2022 secara virtual. Hal ini juga untuk berkonsultasi tentang co-chairmanship yang baru untuk dua tahun ke depan, Indonesia dan Thailand menjadi ketua bersama kelompok kerja EMTs regional untuk 2019-2022. Pada tahun 2019, Thailand menjadi negara pertama di WHO Wilayah Asia Tenggara (SEARO) yang mendapatkan verifikasi WHO untuk Tim Medis Darurat (EMT).

Indonesia telah mengembangkan tim medis darurat nasional (EMT) sejak tahun 2018, namun karena COVID-19 prosesnya tertunda. Dengan demikian, Pusat Krisis Kesehatan memfokuskan kembali target mereka untuk mengembangkan dan membentuk EMT. Sebagai negara kepulauan, Pemerintah perlu berkolaborasi dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan terkait. Konsep Pentahelix yang digagas oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bertujuan untuk membawa semua pemangku kepentingan untuk berbagi tanggung jawab menuju masyarakat yang tangguh.

Dalam pengembangan panduan EMT dan kurikulum pelatihan, Pusat Krisis Kesehatan bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Direktorat Pelayanan Kesehatan, Direktorat Tenaga Kesehatan, dan instansi terkait seperti Organisasi Profesi, Pramuka dan Palang Merah Indonesia (PMI). Hal ini untuk memastikan bahwa semua pemangku kepentingan yang relevan berpartisipasi dalam manajemen krisis kesehatan. Selanjutnya, pembentukan EMT akan dimulai melalui pelatihan progresif dan diikuti dengan mendaftarkan semua EMT yang terlatih. Pusat Krisis Kesehatan kemudian akan memastikan pembentukan EMT di tingkat daerah.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang EMT di Indonesia Anda dapat membaca ini, atau tautan ini untuk mempelajari tentang inisiatif EMT WHO.