Masuknya subvarian baru dari Omicron ke Indonesia telah resmi diumumkan oleh pemerintah Indonesia. Adanya penemuan tersebut pertama kali terdeteksi pada 6 Juni 2022. Saat ini dilaporkan bahwa terdapat 4 kasus akif dari subvarian Omicron tersebut, dimana terdiri dari 1 pasien yang terpapar subvarian BA.4 dan 3 lainnya terpapar subvarian BA.5.
Menanggapi kondisi di atas, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH selaku Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI menyampaikan bahwa subvarian BA.4 dan BA.5 mulai terdeteksi pada awal Juni, dan memiliki tingkat penyebaran yang lebih cepat dari varian omicron sebelumnya. Sedangkan untuk tingkat keparahan sendiri, Kementerian Kesehatan melihat bahwa tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan lebih parah dibandingkan varian Omicron lainnya.
Kembali menyebarnya subvarian baru dari Omicron, diharapkan memberikan kesadaran kepada seluruh masyarakat, bahwa pandemi COVID-19 masih belum benar-benar berakhir. Sehingga masyarakat perlu kembali meningkatkan penerapan protokol kesehatan dan bersegera dalam mendapatkan vaksinasi COVID-19.
Adanya kombinasi yang kuat antara protokol kesehatan dan vaksinasi merupakan hal yang penting untuk terus kita jaga, hal ini mengingat bahwa seluruh pasien yang saat ini terpapar subvarian baru Omicron, telah mendapatkan vaksin.
Jangan lupa untuk segera lakukan pemeriksaan sedini mungkin apabila mengalami gejala COVID-19, agar proses penyebaran dapat segera dihentikan, dan pasien segera mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat.