Saat musim hujan ancaman bencana alam cukup rentan terjadi. Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Banjir bandang merupakan ancaman bencana alam yang mengancam saat musim hujan. Curah hujan yang tinggi dengan intensitas yang besar bisa menjadi pemicu terjadinya banjir bandang. Bencana ini memiliki dampak yang besar selain merusak banjir bandang juga dapat menimbulkan korban jiwa. Oleh sebab itu, bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir bandang tentu harus mewaspadai sebab banjir banjir bandang datang tidak bisa di prediksi dan tentu ini sangat mengancam keselamatan. Mitigasi dan pencegahan dini bencana banjir bandang sangat penting dilakukan hal tersebut agar bisa meminimalsir resiko kerugian banjir bandang. Berikut adalah ciri gejala kedatangan banjir bandang berdasarkan sumber dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
4 Ciri Kedatangan Banjir Bandang (Sumber LIPI)
- Saat terjadi hujan deras, Aliran sungai akan terlihat menyurut karena tertahan material longsor di daerah hulu atau sepanjang aliran sungai. Lalu kemudian air akan meluap naik dengan cepat dan mengalir cepat menghantam apapun yang diterjangnya.
- Air sungai akan berubah warna menjadi keruh karena tercampur dengan tanah dan lumpur, Kemudian ada suara gemuruh dari arah aliran sungai, itu pertanda air dan lumpur serta batu atau batang pohon sedang bergerak mengalir
- Gejala banjir bandang bisa di deteksi dari Alat peringatan dini berupa alat takaran hujan wire extensometer, juga kamera pengawas (CCTV) di daerah hulu dan sepanjang aliran sungai, sebelum aliran sungai masuk ke daerah permukiman.
- Waspadai jika hujan deras dengan waktu yang cukup lama, sebab hal ini akan memicu terjadinya bandang. Curah hujan yang tinggi membuat sungai sudah tidak membendung sehingga air akan meluap.
Ancaman banjir bandang bisa dikurangi melalui beberapa cara. Seperti pemetaan daerah potensi tanah longsor di sepanjang aliran sungai dan pemetaan daerah aliran banjir bandang. Pembangunan sabo dam juga dapat mengurangi kecepatan aliran sungai. Juga edukasi masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai untuk mewaspadai ancaman banjir bandang
Sumber : http://geotek.lipi.go.id/?p=3784