Banjir bandang menerjang Kota Palopo. Banjir bandang yang menerjang Kota Sawerigading itu disebabkan luapan Sungai Latuppa dan Pajalesang yang mengakibatkan 1 orang meninggal dan 2 lainnya hilang.
Banjir bandang menerjang Kota Palopo. Banjir bandang yang menerjang Kota Sawerigading itu disebabkan luapan Sungai Latuppa dan Pajalesang. Akibatnya, sembilan kecamatan di Kota Palopo terendam air. Kejadian ini menghancurkan beberapa rumah dan juga membuat kendaraan bermotor dan mobil ikut terlempar dan terseret.
Dalam kejadian ini 1 orang meninggal dunia, 2 orang hilang, 63 orang luka berat, 107 orang luka ringan, dan 1047 orang mengungsi ke kantor kantor pemerintahan antara lain Kantor Walikota Palopo.
Bencana kali ini merupakan yang terbesar sejak 10 tahun terakhir. Aliran listrik padam dan hujan yang terus mengguyur. Hingga pukul 22.30 WITA sejumlah kantor pelayanan publik terendam banjir,sekolah,masjid,Pasar Sentral Palopo,Terminal Dangerakko Palopo,dan rumah rumah. Informasi dari Tim SAR, kondisi terparah di pusat Kota Palopo. Pukul 22.30 WITA, air sudah surut hingga sebatas lutut orang dewasa.
Jalan-jalan saatini terendam lumpur tebal. Jembatan di Jalan Jenderal Sudirman yang terletak di pusat Kota Palopo terputus. Selain itu, banjir bandang yang melanda Kota Palopo juga mengakibatkan akses transportasi menuju wilayah utara terputus. Sejumlah kendaraan angkutan umum lintas provinsi tak dapat melanjutkan perjalanan menuju Kab Luwu Utara,Luwu Timur,dan Sulawesi Tenggara.
Jajaran kesehatan setempat telah mengevakuasi korban, melakukan pencarian terhadap korban yang hilang dan melakukan pemantauan di lokasi kejadian. Saat ini permasalahan kesehatan masih dapat diatasi dan pemantauan tetap dilakuakan oleh Dinas Kesehatan Kota Palopo, PPK Regional Sulawesi Selatan, dan PPK Depkes.