Sejak tanggal 13 Januari 2009 terjadi banjir di 42 desa dalam 16 kecamatan di Kabupaten Karawang dengan ketinggian air berkisar antara 1 – 2,5 m.
Sejak tanggal 13 Januari 2009 terjadi banjir di 42 desa dalam 16 kecamatan di Kabupaten Karawang dengan ketinggian air berkisar antara 1 – 2,5 m. Banjir sempat meluas menjadi 20 kecamatan, namun sejak tanggal 19 Januari 2009 banjir mulai surut dan lokasinya berkurang menjadi 17 desa dalam 7 kecamatan yaitu Kecamatan Cibuaya, Cilebar, Tirtajaya, Batujaya, Jayakerta, Pakisjaya dan Rengasdengklok. Ketinggian air + 50–200 cm dan merendam 3.526 rumah. Jumlah penduduk yang terancam sebanyak 5.401 KK (12.744 jiwa) *). Pada tanggal 15 Januari 2009 pukul 02.00 WIB terjadi tanah longsor di Desa Tegalega Kec. Ciampel.Jumlah penduduk yang terancam sebanyak 88 KK.
Kejadian tersebut tidak menyebabkan korban meninggal dunia maupun luka berat. Pasien yang dirawat jalan di Pos Kesehatan sebanyak 1.235 orang. Semuanya merupakan korban banjir.Terjadi pengungsian akibat banjir sebanyak ± 7.730 jiwa, dengan rincian 6.577 orang di Kec.Batujaya dan 1.153 orang di Kec. Jayakerta. Lokasi pengungsian di badan jalan Batujaya - Rengasdengklok.
Jajaran kesehatan setempat telah mengevakuasi korban, membentuk Pos Kesehatan, memberikan pelayanan kesehatan serta melakukan pemantauan di lokasi bencana. Depkes telah mengirimkan bantuan ke Dinkes Kab. Karawang yaitu 3 ton MP ASI, 1 ton mie kremes dan 1 paket obat-obatan paket banjir.
Hingga saat ini permasalahan Kesehatan masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat. Pemantauan tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, PPK Regional DKI Jakarta dan Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.