Pada tanggal 15 - 17 Februari 2008 terjadi banjir di Desa Lasaen, Fafoe, Oanmane, dan Umatoos, Dusun Beiolout, Kecamatan Malaka Barat Kab. Belu Prov. Nusa Tenggara Timur. Banjir tersebut mengakibatkan tanaman pertanian masyarakat rusak dan tertimbun lumpur serta terendamnya 3 unit sarana air bersih dan 8 unit jamban keluarga. Jumlah penduduk yang berisiko sebanyak 17.803 orang, dengan jumlah bayi sebanyak 77 orang, balita sebanyak 265 orang dan ibu hamil sebanyak 42 orang.
Tidak ada korban meninggal maupun luka berat namun jumlah kunjungan rawat jalan di Pos Kesehatan tercatat sebanyak 95 orang, dengan jenis penyakit terbanyak adalah ISPA dan myalgia. Keadaan status gizi masyarakat yang terkena banjir adalah status gizi baik sebanyak 1.734 orang, gizi kurang sebanyak 999 orang dan gizi buruk sebanyak 138 orang. Jumlah pengungsi sebanyak 72 KK dan saat ini ditempatkan di Aula Kantor Kecamatan Malaka Barat.
Jajaran kesehatan setempat telah mengevakuasi korban, melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan membuka Pos Kesehatan di setiap desa yang terkena banjir, melakukan pengamatan penyakit dan faktor risiko akibat banjir, mengintensifkan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di lokasi yang terkena banjir, memantau pemanfaatan Saringan Pasir Lambat (SPL) untuk mendapatkan air bersih yang telah didistribusikan kepada masyarakat saat terjadi banjir, menyediakan buffer stock logistik, melakukan kaporitisasi sarana air bersih yang masih layak untuk dikonsumsi, serta melakukan koordinasi lintas program.
Permasalahan kesehatan sampai dengan saat ini masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat namun pemantauan tetap dilakukan oleh Dinas Kab. Belu Prov. Nusa Tenggara Timur dan Pusat Penanggulangan Krisis Depkes R.I.