Pada tanggal 10-12 Januari 2009 telah terjadi banjir di Kota Singkawang, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat.
Pada tanggal 10-12 Januari 2009 telah terjadi banjir di Kota Singkawang, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat. Banjir dengan ketinggian air berkisar antara 30 cm - 200 cm tersebut disebabkan karena pasang air laut yang diiringi dengan banjir hulu sungai serta hujan yang turun selama 2 hari dengan volume air yang besar. Jumlah penduduk yang berisiko sebanyak 22.000 orang (Kota Singkawang), 6.000 orang (Kabupaten Bengkayang), dan 5.000 orang (Kabupaten Sanggau). Banjir juga mengakibatkan 600 unit rumah (Kabupaten Bengkayang) dan 400 unit rumah (Kabupaten Sanggau) terendam, serta 8 unit rumah hanyut terbawa arus (Kabupaten Sanggau).
Tidak ada korban meninggal, luka-luka dalam persitiwa tersebut. Terjadi pengungsian sebanyak 5.225 orang, dengan rincian sebanyak 5.000 orang di Kota Singawang, (di Kantor Camat, beberapa sekolah dan tempat ibadah), 125 orang di Kabupaten Sambas (di sekolah dasar) dan 100 orang di Kabupaten Sanggau (di sekolah dasar). Sarana kesehatan yang terendam adalah 1 unit Puskesmas Sei Raya di Kabupaten Bengkayang dan 1 unit Puskesmas Entikong di Kabupaten Sanggau.
Jajaran kesehatan setempat telah membentuk Pos Kesehatan Lapangan dan memberikan pelayanan kesehatan, berkoordinasi dalam penanggulangan korban, mobilisasi tenaga kesehatan, serta membentuk Pos Pengungsi.
Pemantauan tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Singkawang, Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang, Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dan Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.
Bantuan yang dibutuhkan korban bencana tersebut antara lain obat-obatan, perahu karet, Pusling dan MP-ASI.