Memasuki musim hujan bencana banjir dan longsor terus meningkat. hal ini tentu menjadi ancaman bagi masyarakat yang tinggal didaerah rawan bencana karena bencana bisa terjadi sewaktu waktu tanpa diprediksi. bencana banjir dan longsor terjadi karena beberapa faktor, baik faktor manusia maupun faktor alam. namun saat ini hampir 80% banjir dan longsor terjadi akibat faktor manusia. adanya alih fungsi lahan, penebangan pohon hingga Daerah Aliran Sungai (DAS) yang tidak berfungsi menjadi pemicu terjadi banjir dan tanah longsor. akibat bencana besar sering terjadi karena kerusakan alam yang ditimbulkan oleh manusia, dalam setiap bencana terjadi bukan hanya menimbulkan kerusakan infrastruktur dan bangunan, namun juga akan menimbulkan korban jiwa oleh sebab itu bencana ini perlu diminimalisir untuk mengurangi dampak dan resiko bencana.
pemanfaatan alam yang melebihi batas dan tidak terencana dalam konsep keterpaduan telah menimbulkan kerusakan lingkungan sehingga memicu terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan terjadinya kekeringan serta rusaknya wilayah DAS sebagai daerah tangkapan air yang diduga kuat sebagai salah satu penyebab terjadinya bencana selama ini. selain itu rusaknya hutan di wilayah hulu semakin memperparah kondisi banjir, sebab air yang mengalir melewati DAS akan menjadi pemicu terjadinya banjir bandang.
Saat ini kerusakan DAS juga dipercepat dengan peningkatan pemanfaatan sumber daya alam sebagai akibat atas pertambahan penduduk dan perkembangan ekonomi, konflik kepentingan dan kurang keterpaduan antar sektor, antar wilayah hulu-hilir. untuk mengatasi hal itu, saat ini sangat diperlukan langkah pengelolaan DAS dari berbagai pihak termasuk juga masyarakat. Masyarakat harus bisa menjaga dan mengelola DAS dengan baik, karena saat ini Kerusakan DAS menjadi pemicu terjadinya bencana banjir dan lonsgor yang bisa menimbulkan korban jiwa.
Sumber : http://www.bakosurtanal.go.id/berita-surta/show/kerusakan-das-pemicu-bencana-banjir-dan-longsor