DEPKES MENGIRIMKAN TIM KESEHATAN KE MYANMAR

497

DEPKES MENGIRIMKAN TIM KESEHATAN KE MYANMAR

Akibat Badai Nargis yang menerjang Myanmar pada 3 Mei 2008 silam menyebabkan kerusakan dan jatuhnya korban jiwa dalam jumlah yang sangat besar, Pemerintah Indonesia telah memberikan bantuan kemanusiaan kepada Pemerintah Myanmar pada tanggal 8 Mei 2008

Akibat Badai Nargis di Myanmar pada 3 Mei 2008 silam menyebabkan kerusakan dan jatuhnya korban jiwa dalam jumlah yang sangat besar. Pemerintah Indonesia telah memberikan bantuan kemanusiaan kepada Pemerintah Myanmar pada tanggal 8 Mei 2008 dengan memberangkatkan tim untuk membawa bantuan dari Lanud Halim Jakarta menggunakan pesawat Hercules, yaitu berupa pakaian 27 koli, biskuit 150 koli, MP ASI 744 koli, obat-obatan 292 koli, makanan siap saji 4000 koli, selimut 10.000 potong, sarung 5000 potong dan tenda 10 buah, serta bantuan uang tunai sebesar 1 juta US Dollar.

Tanggal 2 Juni 2008 Pemerintah Indonesia kembali mengirimkan bantuan ke Myanmar dengan mengirimkan Tim Kesehatan. Tim berasal dari PPK Regional Medan (4 orang), PPK Regional Semarang (2 orang), PPK Regional Bali (3 orang), PPK Regional DKI Jakarta (9 orang), Palang Merah Indonesia (4 orang), Ditjen P2PL, Dirjen Bina Yanmed, Ditjen Bina Kesmas masing-masing 1 orang serta PPK Depkes (3 orang). Tim kesehatan ini di pimpin oleh Prof. Dr. Munar Lubis, Sp.A (K).

Tim yang dikirim terdiri dari yang terdiri dari dokter spesialis 14 orang (3 orang dokter Orthopedi, 4 orang dokter bedah umum, 3 orang dokter internis, 1 orang dokter anestesi, 1 orang dokter anak, 1 orang dokter obgyn, 1 orang dokter ahli jiwa), dokter umum 3 orang, perawat mahir 5 orang, ahli fisioterapi 1 orang, penata rontgen 1 orang , ahli kesling 1 orang, ahli kesehatan masyarakat 1 orang, dan teknisi rumah sakit lapangan 2 orang .

Tim kesehatan tersebut membawa bantuan, antara lain : 1 Set RS Lapangan, MP ASI 400 Box, Obat-obatan 1,5 ton, serta 1 unit Water Purifier.

Tim Kesehatan berangkat dari Lanud Halim Jakarta menggunakan pesawat Hercules. Tim dilepas oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Direktur Kerjasama Asean Deplu dan Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.