Telah terjadi dua kali gempa bumi di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Gempa pertama Kamis (14/1/2021) Pukul 13.35 WIB dengan M 5.9 dan Jumat (15/1/2021) pukul 01.28 WIB dengan M 6,2. Dari analisa BMKG guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Majene, Mamuju IV-V MMI, Palu, Mamuju Tengah, Mamuju Utara dan Mamasa III MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
BMKG juga mencatat ada 6 aktivitas gempa bumi susulan (after shock) dengan kekuatan maksimum M=4,1. Kuatnya gempa dilaporkan merusak beberapa fasilitas pelayanan kesehatan, antara lain :
- Rumah Sakit Mitra Manakarra, Kab. Mamuju roboh. (tidak berfungsi)
- Rumah Sakit Regional Prov. Sulawesi Barat rusak berat. (tidak berfungsi)
- Puskesmas Ulumanda di Kab. Majene rusak berat. (tidak berfungsi)
Sampai saat ini dilaporkan korban sebayak 34 orang ditemukan meninggal, 637 orang mengalami luka-luka, 4.538 orang mengungsi dan 18.152 lebih penduduk terdampak. Data ini sangat mungkin bertambah mengingat proses evakuasi masih berlangsung
Dalam keterangannya BMKG mengatakan gempa di Majene berpotensi tsunami jika terjadi gempa susulan dalam waktu dekat. Gempa dengan episenter di wilayah pantai memungkinkan terjadinya longsor bawah laut, sehingga masih atau dapat pula berpotensi terjadi tsunami.
Saat ini Kementerian Kesehatan melalui Pusat Krisis Kesehatan segera mengirimkan tim RHA (Rapid Health Assesment) serta tim EMT (Emergency Medical Team) dengan membawa 50.000 masker bedah dan 20.000 masker kain. Diharapkan masyarakat tetap waspada akan potensi munculnya gempa susulan. Masyarakat dihimbau menghindari bangunan yang rentan dan kepada masyarakat di tepi pantai agar segera evakuasi saat terjadi gempa susulan.
sumber : Laporan Pusat Krisis Kesehatan, Dinas Kesehatan, BNPB, BMKG, CNNIndonesia