Apa manfaat vaksinasi Covid-19?
Manfaat vaksinasi Covid-19 adalah merangsang sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat. Selain itu, vaksinasi juga dapat mengurangi risiko terjadinya penularan, apabila tertular dampaknya tidak parah, dan mencapai herd immunity (imunitas kelompok).
Bagaimanakah alur prosedur vaksinasi Covid-19 bagi lansia?
Berikut merupakan alur vaksinasi Covid-19 bagi lansia
1. Sebelum melakukan pendaftaran pastikan tubuh tidak memiliki penyakit komorbid.
2. Lakukan pendaftaran secara online atau melalui instansi/organisasi.
3. Datang ke faskes yang telah ditentukan, kemudian menuju meja 1 untuk pengecekan data KTP dan nomor tiket yang telah didapatkan.
4. Apabila ditemukan ketidaksesuaian data, lansia lanjut ke meja 1B untuk perubahan data dengan menunjukkan KK/KTP/Surat keterangan bekerja.
5. Setelah pengecekan data selesai, lanjut ke meja 2 untuk melakukan skrining kesehatan.
6. Apabila dinyatakan layak, lanjut ke meja 3 untuk mendapat vaksinasi Covid-19.
7. Setelah itu, lansia menunggu 30 menit di meja 4 untuk dilihat gejala setelah vaksinasi, pemberian kartu vaksinasi, dan penjadwalan vaksinasi kedua (setelah 28 hari).
Bagaimana cara lansia mendaftarkan diri untuk divaksinasi?
Lansia dapat mendaftar sendiri atau dibantu orang lain dengan mengisi formulir pendaftaran melalui situs www.kemkes.go.id atau www.covid19.go.id, kemudian pilihlah daerah sesuai dengan tempat tinggal masing-masing
Lansia juga dapat mendaftar melalui instansi atau organisasi (pensiunan, keagamaan atau kemasyarakatan).
Adapun kriteria lansia yang dapat divaksinasi adalah sebagai berikut
a. Sehat
b. Jika ada penyakit yang berat (komorbid) :
- Terkontrol
- Hipertensi dengan tensi kurang dari 180/110 mmHg
- Diabetes dalam kondisi terkendali/tidak dalam komplikasi akut
- Lansia dengan TBC minimal 2 minggu pengobatan rutin
- Ada rekomendasi dokter yang merawat untuk penderita kanker darah, kanker tumor padat, kelainan darah seperti talasemia, imunohematologi, hemofilia, gangguan koagulasi.
- Sesuai hasil skrining/pengecekan pada meja-2
c. Hasil skrining kerentaan dibawah 3 (tiga)
Bagaimana melakukan skrining kerentaan?
Sebelum dilakukan vaksinasi COVID-19, lansia perlu menjawab beberapa pertanyaan khusus sebagai berikut:
- Apakah mengalami kesulitan untuk naik 1 anak tangga?
- Apakah sering merasa kelelahan?
- Apakah memiliki paling sedikit 5 dari penyakit(Hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)?
- Apakah mengalami kesulitan berjalan kira kira 100 sampai 200 meter?
- Apakah mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir?
Jika terdapat tiga atau lebih jawaban “Ya” untuk pertanyaan tersebut maka vaksinasi tidak dapat diberikan.
Dimana lansia skrining sebelum ke lokasi vaksinasi?
Lansia melakukan skrining/pengecekan awal tentang kondisi penyakit dan kerentaan minimal 3 (tiga) hari sebelum jadwal vaksinasi agar jika terdapat penyakit dapat diobati terlebih dahulu dan dapat diketahui sebelumnya jika termasuk kategori tidak layak.
Skrining dapat dilakukan secara mandiri di rumah masing-masing atau di Posyandu Lansia/Posbindu, PTM/Puskesmas, Rumah Sakit, Dokter Praktik.
Dimanakah Vaksinasi Covid-19 bagi lansia dilakukan?
Bagi lansia yang mendaftar melalui website www.kemkes.go.id atau www.covid19.go.id, maka vaksinasi dilaksanakan di Puskesmas/Klinik/RS yang ditentukan Dinas Kesehatan.
Apabila lansia mendaftar melalui instansi atau organisasi, maka vaksinasi akan dilaksanakan secara massal di instansi atau organisasi tersebut (yang bekerja sama dengan Kemenkes dan Dinkes).
Efek samping yang mungkin setelah vaksinasi?
Efek samping yang mungkin terjadi pada area tempat penyuntikan seperti nyeri, bengkak, gatal, kemerahan. Sedangkan pada tubuh, yaitu nyeri otot, demam, rasa lelah, mual, muntah, sakit kepala, lapar atau ngantuk.
Setelah vaksinasi tetap menerapkan protokol kesehatan?
Setelah divaksinasi lansia diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Selain itu lansia tetap harus menghindari kerumunan dan Mengurangi bepergian yang tidak perlu.
Sumber: Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI