Indonesia mendapat tambahan kasus positif influenza A H1N1 sebanyak 12 kasus.
Indonesia mendapat tambahan kasus positif influenza A H1N1 sebanyak 12 kasus terdiri dari 7 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Sehingga sampai tanggal 12 Juli 2009 secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 atau flu babi mencapai 64 orang, terdiri dari 43 orang laki-laki dan 21 orang perempuan.
Dari 12 kasus positif tambahan tersebut, 5 orang diantaranya mempunyai riwayat perjalanan ke luar negeri ( Malaysia, Singapura, Turki, Jepang dan New Zeland ). Sedangkan berdasarkan kewarganegaraan, dari 12 kasus tambahan : 2 orang, adalah WNA dan 10 orang WN Indonesia.
Kasus baru tersebut di rawat dibeberapa rumah sakit yaitu :
- RSPI Sulianti Saroso merawat 8 orang yaitu : Ys (P,12 thn), VP (L, 12 thn), SR (L, 14 thn), .Ks (L, 15 thn), SH (P, 7 thn), IB (L, 25 thn), SA (P, 44 thn), dan MS (P, 30 thn)
- RSPAD Gatot Subroto merawat 2 orang yaitu Nk (L, 9 thn) dan Kv (L, 8 thn)
- RSUP Hasan Sadikin merawat 1 orang yaitu Ev (P, 37 thn)
- RSUP Sanglah merawat 1 orang yaitu : RL (L, 40 thn)
Hal itu disampaikan oleh Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P., MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes di Jakarta tanggal 12 Juli 2009 mengenai perkembangan kasus influenza A H1N1 di Indonesia. Data menunjukkan bahwa sebagian dari penyakit ini dapat sembuh sendiri. Bahkan 95% kasus di dunia tidak sampai dibawa ke rumah sakit, dengan angka kematian yang juga relatife kecil yaitu 0,4%.
Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita. Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan senantiasa membiasakan pola hidup bersih dan sehat diantaranya mencuci tangan dengan sabun. Melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar. Apabila sakit dengan gejala Influenza supaya mengenakan masker dan tidak beraktifitas dan pergi ke dokter apabila sakit flunya tidak membaik, ujar Prof. Tjandra.
Untuk mencegah penyebaran influenza A H1N1 di Indonesia upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).
(Sumber : Pusat Komunikasi Publik Depkes RI )