Berdasarkan laporan Badan Litbangkes dan Dirjen P2PL Depkes tentang kasus baru influenza A H1N1.
Berdasarkan laporan Badan Litbangkes dan Dirjen P2PL Depkes pada tanggal 18 Agustus 2009 tentang kasus baru influenza A H1N1, bahwa berdasarkan hasil konfirmasi laboratorium terdapat kasus positif influenza A H1N1 sebanyak 22 orang. Sehingga secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia berjumlah 930 orang dan tersebar di 24 provinsi. Sedangkan WHO melaporkan Influenza A H1N1 secara global telah dilaporkan lebih dari 182.166 dengan pasien yang meninggal adalah 1.799 orang.
Tabel Data Kasus Influenza A H1N1 di Dunia.
Regional |
Total Kumulatif * |
|
Kasus |
Meninggal |
|
WHO Regional Africa (AFRO) |
1.469 |
3 |
WHO Regional Americas (AMRO) |
105.882 |
1.579 |
WHO Regional Mediterian Timur (EMRO) |
2.532 |
8 |
WHO Regional Eropa (EURO) |
> 32.000 |
53 |
WHO Regional Asia Tenggara (SEARO) |
13.172 |
106 |
WHO Regional Pasifik Barat (WPRO) |
27.111 |
50 |
Total |
> 182.166 |
1799 |
* Berdasarkan data tanggal 13 Agustus 2009
Peta Penyebaran Influenza A H1N1 di Dunia
Penyakit influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat namun dapat dicegah. Cara yang efektif untuk mencegah yaitu menjaga kondisi tetap sehat yakni makan dengan gizi seimbang, beraktivitas fisik/berolahraga, istirahat yang cukup dan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Diantaranya, mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, bila batuk dan bersin tutup hidung dengan sapu tangan atau tisu. Jika ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor/sekolah/tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter.
Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan pemerintah yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).
Disamping itu juga dilakukan community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat, sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu dirawat di rumah sakit.
(Sumber : Pusat Komunikasi Publik Depkes RI & WHO )