Musim hujan akan menimbulkan masalah klasik bagi masyarakat, yaitu bencana banjir. bencana banjir sudah tidak asing lagi bagi masyarakat indonesia. sebab kejadian ini terus terulang setiap tahunnya. Bagi warga Jakarta yang setiap tahunnya dilanda banjir, sudah bisa mempersiapkan diri saat masuk musim hujan, karena setelah hujan akan timbul genangan air baik di jalan ataupun diperkampungan. Intensitas hujan akan menentukan ketinggian air. Jika hujan semakin deras, tentu genangan air akan besar dan akan memberikan dampak buruk bagi masyarakat.
Perlu diketahui, sebelum masuk ke dalam fase puncak musim hujan Jakarta, sebagian jalan-jalan panjang dan jalan protokol di Ibukota dilaporkan sudah mulai tergenang oleh air pasca hujan deras. Setelah hujan biasanya jalan akan tertutup oleh genangan air, hal tersebut terjadi karena air hujan tidak mengalir ke bawah tanah karena tersumbat oleh buruknya drainase. Namun genangan air ini tidak bisa di kategorikan sebagai banjir. bencana yang disebabkan pasca hujan deras di Jakarta tak bisa dikategorikan sebagai bencana banjir karena memiliki perbedaan antara Banjir dan Genangan air
Perbedaan Genangan Air dan Banjir
Genangan air tidak bisa di deskripsikan sebagai Banjir apabila mengalami surut dalam tempo beberapa jam, namun Jika genangan air bertahan lebih dari 1×24 jam baru bisa dimasukkan dalam fase banjir. Kemudian perbedaan mendasar antara banjir dan genangan air terletak pada seberapa tinggi ketinggian airnya. Jika air yang menggenang pasca hujan deras di Jakarta berada pada ketinggian tak lebih 40 centimeter maka disebut sebagai fase genangan air saja. jika genangan air lebih dari 40 Cm dan harus membuat masyarakat mengungsi dalam skala besar maka hal tersebut dikategorikan sebagai banjir
Sumber : http://blog.act.id/yuk-kenali-beda-antara-genangan-air-dan-banjir/