Tepat pada tanggal 27 Juni 2023, Jemaah haji akan memulai prosesi arafah, Muzdalifah dan mina (Armuzna) sehingga menandakan puncak ibadah haji sudah dimulai. Saat ini diketahui bahwa cuaca di Mekkah bisa mencapai 44 derajat celcius pada siang hari, sehingga dengan kondisi tersebut para jemaah haji diharapkan bisa mewaspadai potensi terjadinya Heatstroke.
Heatstroke sendiri merupakan kondisi dimana tubuh tidak dapat mengontrol suhu tubuhnya. Adapun penyebab dari heatstroke ini adalah akibat dari paparan panas dengan suhu tinggi yang secara langsung mengakibatkan suhu inti didalam tubuh naik hingga mencapai lebih dari 40 derajat celcius.
Heatstroke adalah penyakit yang cukup berbahaya, hal ini dikarenakan apabila tidak mendapatkan penanganan sedini mungkin maka akan membuat kerusakan pada beberapa organ seperti otak, jantung dan juga ginjal.
Merespon kondisi tersebut, Kepala KKHI Madinah dr. Tri Atmaja selaku pelaksana pos kesehatan (Poskes) utama di Mina menyampaikan kepada jemaah haji khususnya kepada kelompok lansia untuk bisa mewaspadai terjadinya heatstroke, terutama pada dua titik rawan yaitu Arafah dan Mina.
Lebih lanjut, dr. Tri Atmaja juga menyampaikan beberapa gejala heatstroke yang sangat perlu diwaspadai oleh para jamaah haji, seperti:
-
Peningkatan suhu tubuh hingga mencapai 40 derajat celcius
-
Kelelahan
-
Kulit panas dan kering
-
Peningkatan denyut nadi dan frekuensi napas
-
Mengalami gangguan neurologis berupa penurunan kemampuan berpikir, perasaan ngantuk yang kuat, hingga koma
Untuk meminimalisir jatuhnya korban akibat heatstroke, tenaga medis juga disebar ke beberapa titik pada jalur menuju jamarat.
Selain itu, dr. Tri Atmaja juga menyampaikan bahwa terdapat beberapa langkah penanganan heatstroke yang akan diberikan, yaitu
-
Menempatkan pasien di ruangan berpendingin
-
Melepaskan pakaian yang tebal
-
Melakukan rehidrasi dengan cairan infus
Sedangkan untuk kasus heatstroke yang perlu untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, akan dirujuk ke rumah sakit Mina Al-Wadi.
Sumber =