KASUS BARU INFLUENZA A H1N1 TANGGAL 31 AGUSTUS 2009

329

KASUS BARU INFLUENZA A H1N1 TANGGAL 31 AGUSTUS 2009

Badan Litbangkes dan P2PL Depkes pada tanggal 29 Agustus 209 melaporkan hasil konfirmasi laboratorium positif influenza A H1N1 sebanyak 22 orang.

Badan Litbangkes dan P2PL Depkes pada tanggal 29 Agustus 209 melaporkan hasil konfirmasi laboratorium positif influenza A H1N1 sebanyak 22 orang, 2 orang diantaranya meninggal dunia dan berasal dari Jawa Timur, dengan gambaran klinik pneumonia serta hasil laboratorium menunjukkan H1N1 positif. Dengan demikian secara kumulatif, total kasus sebanyak 1.055 orang tersebar di 24 provinsi dengan 8 kematian. Sedangkan data kasus influenza A H1N1 di negara tetangga kita yaitu Thailand memiliki 13.019 kasus dengan 114 kematian, Singapura 12 kematian, Malaysia 68 kematian dan Australia ada 33.511 kasus dengan 132 kematian.

Penyakit influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat namun dapat dicegah. Cara yang efektif untuk mencegah yaitu menjaga kondisi tetap sehat yakni makan dengan gizi seimbang, beraktivitas fisik/berolahraga, istirahat yang cukup dan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Diantaranya, mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, bila batuk dan bersin tutup hidung dengan sapu tangan atau tisu. Jika ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor/sekolah/tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter.

Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan pemerintah yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans influenza like ill (ILI); penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).

Disamping itu juga dilakukan community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat, sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu dirawat di rumah sakit.

(Sumber : Pusat Komunikasi Publik Depkes RI)