Seiring dengan berakhirnya Bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri, pemerintah menerima laporan bahwa telah ditemukan adanya sebuah klaster baru akibat dari adanya pelaku perjalanan mudik, ibadah tarawih, maupun kegiatan halal bihalal. Merespon hal tersebut, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito memberikan himbauan bahwa adanya temuan klaser baru di tengah masyarakat harus diikuti dengan penyelidikan epidemiologi di seluruh daerah.
Penyelidikan epidemiologi diartikan sebagai sebuah upaya untuk mengetahui gambaran gejala serta penyakit penyerta dan aspek kependudukan dari kasus positif Covid-19. Seperti sebaran tempat atau sumber penularan, jenis kelamin, maupun usia. Dengan menjalankan upaya demikian, daerah dapat mencegah perluasan penularan dengan manajemen lanjutan yang tepat berdasarkan hasil dari pelacakan kontak.
Prof. Wiku menambahkan bahwa saat ini pemerintah tengah mendukung penyelidikan epidemiologis di setiap daerah dengan menyediakan alternatif yang sesuai kondisi dan kemampuan daerah masing-masing seperti mensubstitusi PCR test dengan metode testing yang lebih efisien seperti rapid test antigen.
Dengan demikian pos komando desa/kelurahan memegang peranan penting dalam mengoptimalisasinya. Bagi posko di daerah yang memiliki kendala dapat melaporkan ke jajaran pemerintah di atasnya, yaitu jajaran di tingkat kecamatan ataupun pemerintah kabupaten/kota sebagai supervisor posko.
Sumber :