Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp,Jp(K) menyerahan sarana dan prasarana peralatan kesehatan Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Kalimantan Selatan, Banjarmasin pada tanggal 5 Maret 2007.
Untuk mempercepat respon dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana, Depkes telah membentuk Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan di 9 Regional yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Bantuan ke-9 regional ini telah diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional di Lumajang Desember tahun 2006. Demikian sambutan Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp,Jp(K) pada saat penyerahan sarana dan prasarana peralatan kesehatan Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Kalimantan Selatan, Banjarmasin tanggal 5 Maret 2007.
Bantuan yang diberikan berupa alat kesehatan seperti Mobile Clinic Reaksi Cepat, Ambulans Gawat Darurat, Perahu karet dengan motor tempel 25 PK, Rumah Sakit Lapangan dengan kapasitas 50 tempat tidur, Motor Unit Reaksi Cepat Kesehatan, Personal kit, Tenda darurat, Tenda Komando, Velt bed dan tandu, Alkes darurat, Sanitarian kit, Alat pengolah air minum (Water Purifier), kantong jenazah, sarana komunikasi dan lain-lain.
Provinsi ini terpilih salah satu Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya yang cukup memadai, wilayah pelayanan Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Dalam menjalankan tugas, maka Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional ini telah disiapkan sarana dan peralatan kesehatan untuk mendukung pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Kalimantan Selatan.
Menkes menambahkan, dengan terpilihnya Kalimantan Selatan sebagai Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional akan mempermudah akses ke wilayah jangkauan regionalnya untuk mendapatkan bantuan dan mempercepat penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana sehingga dapat meminimalisasi jumlah korban dan resiko bencana berkelanjutan. Diharapkan pula dapat memanfaatkan sekaligus memelihara dengan baik peralatan ini.