Menteri Kesehatan DR. Dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K) secara
simbolis menerima bantuan 5 unit ambulans untuk beberapa rumah sakit di
Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)dari Pemimpin Umum Bisnis
Indonesia/Komisaris Utama PT Jurnalindo Aksara Grafika Prof. Dr.
Soekamdani Sahid Gitosardjono di Wisma Bisnis Indonesia Jakarta, 7 Mei
2005.
Menkes dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas Program Dana
Kemanusiaan pembaca Harian Ekonomi Bisnis Indonesia dan Harian Umum
Solopos (DKPBI) yang memberikan bantuan 5 unit ambulans untuk rumah
sakit di daerah yang mengalami gempa bumi dan tsunami NAD.
Menurut Menkes, keberhasilan penanganan penderita Gawat Darurat
tergantung pada kecepatan dan ketepatan penanganan awal mulai dari
tingkat pra-rumah sakit, rumah sakit sampai pada tingkat antar rumah
sakit. Dengan penanganan yang cepat, tepat dan cermat diharapkan dapat
meminimalkan kecacatan/kematian yang tidak perlu. Hal itu tidak
terlepas dari dukungan sarana transportasi khususnya ambulans yang
memadai.
Depkes telah mengembangkan penanganan kegawardaruratan dalam Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu sejak beberapa tahun terakhir
sebagai bagian dari Program Safe Community (Masyarakat Sehat dan Aman)
yang melibatkan peran serta masyarakat secara aktif, guna menjamin
kesamarataan (equity), keterjangkauan dan kesinambungan
(sustainability) pelayanan kesehatan sebagai perwujudan hak azasi
manusia.
Menkes mengharapkan, semua ambulans yang berada di Prov. NAD dan
Sumatera Utara dapat dikoordinir dalam suatu sistem, sehingga dalam
keadaan bencana ambulans-ambulans tersebut dapat dimobilisir secara
tersistem. Mudah-mudahan untuk selanjutnya harian Bisnis Indonesia dan
harian Solopos serta organisasi yang lain dapat berperan aktif membantu
Depkes dalam melayani masyarakat.
Prof. Dr. Soekamdani S. Gitosardjono, Pemimpin Umum Bisnis
Indonesia dalam laporannya menyatakan, selain menyerahkan 5 unit
ambulans DKPI secara bersamaan juga mengirimkan sejumlah buku bacaan
dan alat tulis, Al Quran dan perlengkapan ibadah seperti mukena dan
kerudung serta bergero dan selimut.
Prof. Soekamdani mengharapkan, bantuan 5 unit ambulans ini bisa
membantu operasional rumah sakit sekaligus me-recovery kondisi
masyarakat Aceh khususnya terkait dengan bidang kesehatan. Seluruh dana
yang dihimpun sepenuhnya disalurkan kepada korban bencana alam
khususnya di Aceh dan Sumut, karena itu seluruh biaya yang timbul dari
penyaluran bantuan dan operasionalisasi program DKPBI ditanggung Bisnis
Indonesia tanpa mengambil dana yang dihimpun dari pembaca. Kelima unit
ambulans tersebut disumbangkan untuk RS Meuraksa, RS Kesdam, RS Cut
Nyak Dien di Meulaboh dan Dinas Kesehatan Prov. NAD.
Menkes Terima Sumbangan 5 Unit Ambulans Untuk Korban Tsunami NAD
386