Laporan Kasus harian COVID-19 melonjak di Kabupaten Cilacap, meningkatnya kasus ini dengan cepat harus diantisipasi. Dilansir dari laman liputan6.com pemeritah daerah kini membatasi segala aktivitas yang berpotensi menimbulkan kerumunan seperti alun-alun kota.
Tak hanya membatasi ruang gerak masyarakat, penanganan yang komprehensif harus segera dilakukan salah satunya adalah dukungan sarana dan prasarana penanganan kasus di rumah sakit. Bentuk dukungan kongkrit yang dilakukan Pusat Krisis Kesehatan, Kemenkes adalah mengirimkan 5.000 pcs APD, 50.000 masker bedah dan Masker KN 95, 1.000 pcs faeshield dan google serta 1.000 botol handsanitizer ke Dinas kesehatan Kabupaten Cilacap pada tanggal 25 Mei 2021.
Tak hanya di Kabupaten Cilacap, lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi di Kabupaten Kudus. Dilansir dari laman kompas.com, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mencatat BOR (Bed Occupacy Rate) sudah mencapai lebih dari 90%. Lonjakan kasus membuat RSUD Loekmono Hadi meningkatkan tempat tidur dua kali lipat.
Dinkes juga kembali mengaktifkan tempat perawatan COVID-19 baik itu fasilitas isolasi mandiri, terpusat, ruang rawat, dan ICU di rumah sakit. Dukungan berupa APD pun dikirimkan Pusat Krisis Kesehatan ke Kabupaten Kudus, sebanyak 3.000 Pcs APD, 10.000 masker bedah dan 1.000 masker KN95 yang dikirimkan Pusat Krisis Kesehatan ke RSUD Kabupaten Kudus pada 29 Mei 2021.
Tak hanya mobilisasi logistik, Pusat Krisis Kesehatan juga akan memobilisasi dua tim ke Kab. Cilacap dan Kudus yang bertujuan membantu percepatan penanganan COVID-19. Antisipasi yang tepat terhadap lonjakan kasus yang terjadi menjadi kunci keberhasilan percepatan penanganan kasus.